Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BI Sebut Sebanyak 590 Pemda Telah Adopsi Digital

ilustrasi arus kas (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi arus kas (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Pemda semakin giat lakukan elektronifikasi
    • Digitalisasi diterapkan dalam berbagai aspek penerimaan daerah
    • BI mendorong penerapan cash management dari perbankan untuk mengelola pengeluaran secara digital
    • BI luncurkan P2DD melalui tiga pilar
      • Katalis P2DD fokus pada peningkatan kapasitas, literasi, dan sinergi
      • Peluncuran program ini diharapkan dapat memperkuat dan memperluas digitalisasi di daerah
      • Pemda memegang peran penting dorong pertumbuhan ekonomi
        • Pemda memegang peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pelayanan publik.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengungkapkan sebanyak 590 Pemerintah Daerah (Pemda) dari total sekitar 640 Pemda di Indonesia telah mengadopsi digitalisasi.

"Sekarang sekitar 590 Pemda dari 640-an Pemda sudah didigitalisasi," ujar Perry dalam acara FEKDI x IFSE 2025, Jumat (31/10/2025).

1. Pemda semakin giat lakukan elektronifikasi

Ilustrasi digitalisasi (freepik.com/freepik)
Ilustrasi digitalisasi (freepik.com/freepik)

Perry mengatakan, Pemda kini semakin giat mendorong elektronifikasi. Digitalisasi telah diterapkan dalam berbagai aspek penerimaan daerah, mulai dari restitusi, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), hingga layanan Samsat.

Ke depan, digitalisasi akan diperluas ke sisi pengeluaran daerah. Bank Indonesia mendorong penerapan cash management dari perbankan untuk mengelola pengeluaran, seperti perjalanan dinas dan belanja daerah lainnya, secara digital.

"Bahkan, Pak Tito dulu, waktu di kepolisian, menginisiasi Samsat-Samsat untuk melakukan digitasi, mulai dari parkir, hingga pajak hotel dan restoran. Dengan demikian, pemerintah daerah bisa meningkatkan penerimaan daerahnya melalui digitalisasi," jelasnya.

2. BI luncurkan P2DD melalui tiga pilar

ilustrasi gambar digitalisasi, smartphone (pixabay.com/Geralt)
ilustrasi gambar digitalisasi, smartphone (pixabay.com/Geralt)

Menurut Perry percepatan digital diharapkan bisa meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan dan tata kelola daerah. Untuk mempercepat pencapaian ini, BI meluncurkan program Katalis P2DD (Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah). Program ini berfokus pada tiga pilar utama yakni peningkatan kapasitas, literasi, dan sinergi.

"Katalis ini memiliki tiga kata kunci, yaitu peningkatan kapasitas, literasi, dan sinergi," ucap Perry.

Peluncuran Katalis P2DD diharapkan dapat semakin memperkuat dan memperluas digitalisasi di daerah, mencakup peningkatan literasi, kanal pembayaran digital untuk pajak dan retribusi, serta akuntabilitas pengelolaan keuangan publik.

“Melalui forum ini, pemerintah daerah dapat memperluas wawasan, membangun jejaring kolaborasi, serta mengidentifikasi strategi efektif untuk memperkuat tata keuangan daerah berbasis digital,” tuturnya.

3. Pemda memegang peran penting dorong pertumbuhan ekonomi

potret ilustrasi digitalisasi (pexels.com/Pixabay)
potret ilustrasi digitalisasi (pexels.com/Pixabay)

Meski demikian, ia tidak menampik Pemerintah Daerah (Pemda) memegang peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pelayanan publik. Oleh karena itu, di tengah percepatan transformasi digital nasional, peningkatan kapasitas dan literasi digital menjadi fondasi utama agar digitalisasi daerah dapat berjalan secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan.

Program Katalis P2DD dirancang sebagai wadah pembelajaran dan kolaborasi untuk berbagi praktik terbaik dalam implementasi digitalisasi keuangan daerah.

"Melalui 46 kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) di seluruh Indonesia, program ini akan memperkuat kemampuan SDM Pemda dalam mempercepat elektronisasi transaksi pemerintah daerah," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us

Latest in Business

See More

5 Cara Mengatur Keuangan saat Pasangan Mau Resign

31 Okt 2025, 21:00 WIBBusiness