Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bill Gates Ogah Hamburkan Uang untuk 5 Hal Ini Meski Kaya Raya

Bill Gates, pendiri Microsoft dan salah satu orang terkaya di dunia (x.com/BillGate)
Intinya sih...
  • Bill Gates hidup sederhana meski kekayaannya mencapai lebih dari 108,9 miliar dolar AS
  • Gates berhati-hati dalam membelanjakan uang dan menekankan pentingnya pendidikan serta nilai hidup

Di tengah gemerlap kehidupan miliarder, sikap hemat bisa terasa asing. Namun, Bill Gates, pendiri Microsoft sekaligus salah satu orang terkaya di dunia, justru dikenal sebagai sosok yang berhati-hati dalam membelanjakan uang.

Meski kekayaannya mencapai lebih dari 108,9 miliar dolar AS, ia tetap memilih hidup sederhana dan menjauhi gaya hidup mewah yang berlebihan.

Gates telah lama menyatakan, kekayaan bukanlah tujuan utama dalam hidupnya. Melalui lembaga amal miliknya dan berbagai lembaga amal lainnya, ia berkomitmen menyumbangkan sebagian besar hartanya. Tujuannya: keluar dari daftar orang terkaya dunia dan meninggalkan warisan berupa dampak sosial.

Dilansir Nasdaq, berikut lima hal yang jarang atau bahkan tidak pernah Gates hamburkan meski ia bisa dengan mudah membelinya.

1. Belanja berlebihan

Ilustrasi belanja (freepik.com)

Layaknya Warren Buffett, Gates berhati-hati dalam membelanjakan uang. Ia lebih memilih pengeluaran yang masuk akal dan tidak mengikuti gaya konsumtif miliarder lain.

Filosofinya: kesederhanaan dan perhitungan jangka panjang. Bukan sekadar mengikuti tren atau memamerkan kekayaan.

2. Barang mewah untuk anak

Ilustrasi ayah dan anak (freepik.com)

Gates menekankan pentingnya pendidikan dan nilai hidup, bukan kemewahan. Ia percaya memberikan warisan berlimpah justru dapat melemahkan motivasi anak.

Karena itu, ia lebih memilih untuk membekali mereka dengan pendidikan, etos kerja, serta karakter yang kuat. Tujuannya agar anak mampu mandiri dan berkontribusi nyata bagi masyarakat.

3. Makanan mewah

Ilustrasi makanan mewah (freepik.com)

“Sebenarnya, seberapa banyak makanan bisa kita habiskan?” ujar Gates dalam satu kesempatan. Bagi dia, makanan bukan untuk dipamerkan, melainkan untuk dinikmati secara wajar.

Ia lebih tertarik pada upaya mengatasi kelaparan global ketimbang mencicipi kuliner eksklusif. Gates meyakini bahwa akses terhadap makanan bergizi adalah hak dasar manusia yang harus diperjuangkan.

4. Barang super mewah

Ilustrasi lamborghini (freepik.com)

Gates diketahui tidak memiliki kapal pesiar atau mobil super mahal seperti Lamborghini. Meskipun ia pernah menyewa yacht mewah untuk ulang tahun, dan memiliki satu Porsche klasik, pengeluaran tersebut sangat jarang.

Gaya hidupnya tetap jauh dari kesan flamboyan. Ia lebih memilih kenyamanan fungsional daripada kemewahan simbolik.

5. Fashion dan aksesori mahal

Ilustrasi fashion dan aksesori pria (freepik.com)

Gates tidak tertarik pada jam tangan mewah atau pakaian desainer. Ia bahkan pernah memakai jam Casio seharga 10 dolar AS saat berbicara di forum internasional.

Pakaiannya pun cenderung sederhana dan fungsional. Bagi Gates, nilai sebuah barang terletak pada kegunaannya, bukan pada mereknya.

6. Skeptis soal eksplorasi mars

Ilustrasi planet mars (freepik.com)

Berbeda dengan Elon Musk, Gates mempertanyakan efektivitas menghabiskan miliaran dolar untuk menjajah Mars. Baginya, dana sebesar itu lebih baik digunakan untuk menyelamatkan nyawa melalui pengadaan vaksin.

“Dengan seribu dolar, kita bisa menyelamatkan satu nyawa dari campak. Itu jauh lebih masuk akal,” kata Gates dalam wawancara pada 2023.

Gates membuktikan hidup sederhana bukan berarti kekurangan. Dengan memilih berinvestasi pada filantropi, ia menunjukkan bahwa kekayaan terbesar terletak pada dampak yang bisa ditinggalkan.

Di saat banyak miliarder berlomba mengejar prestise, Gates tetap membumi—memprioritaskan bumi ketimbang mimpi menaklukkan planet lain.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us