Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Boeing Beri Solusi ke Luhut agar Bisa Turunkan Harga Tiket Pesawat

Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan mencoblos di TPS 004. (IDN Times/Triyan)
Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan mencoblos di TPS 004. (IDN Times/Triyan)
Intinya sih...
  • Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan usulan Boeing untuk menekan harga tiket pesawat Garuda Indonesia dengan menggunakan software mereka.
  • Strategi ini diharapkan dapat menekan biaya operasional, meningkatkan jumlah penumpang, dan membuat tarif tiket lebih terjangkau.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Boeing memberikan usul kepada Garuda Indonesia untuk menekan harga tiket pesawat di dalam negeri yang masih mahal. Hal ini disampaikannya usai bertemu dengan Boeing beberapa hari lalu. 

Luhut menjelaskan, salah satu opsi yang diberikan untuk menurunkan harga tiket pesawat, yakni dengan menekan biaya operasional melalui penggunaan perangkat lunak atau software. 

"Boeing memberikan usul untuk menggunakan software mereka, sehingga penggunaan pesawat, misalnya Garuda ini bisa di-maximize (dioptimalkan) dan cost-nya turun. Jika cost turun, tentu harga tiket juga akan turun," ujar Luhut saat ditemui di TPS 004, Rabu (27/11/2024). 

1. Tekan biaya operasional diharapkan dongkrak jumlah penumpang

Ilustrasi pesawat parkir di Bandara Lombok. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Ilustrasi pesawat parkir di Bandara Lombok. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Dengan demikian, strategi ini diharapkan tidak hanya menekan biaya operasional, tetapi juga meningkatkan jumlah penumpang. Di sisi lain, Luhut menyebut pentingnya efektivitas dalam utilisasi pesawat yang selama ini dinilai masih kurang optimal, terutama pada maskapai Garuda Indonesia.

Kondisi ini pun berujung pada biaya yang lebih tinggi dan tarif tiket yang tidak terlalu terjangkau bagi banyak penumpang.

"Jadi kadang-kadang utilisasi pesawat itu tidak terlalu banyak. Garuda kemarin agak kurang bagus. Saya kemarin ketemu Boeing, Boeing akan menawarkan, sudah. Dan saya sudah bicara sama dirut Garuda," tuturnya.

2. Lion Air memiliki utilisasi pesawat yang baik

Pesawat Lion Air (unsplash.com/Fasyah)
Pesawat Lion Air (unsplash.com/Fasyah)

"(Bertemu Boeing) Baru beberapa hari lalu. Kita coba saja karena Lion bagus," ujarnya.

Dia menuturkan, langkah tersebut dilakukan demi meningkatkan jumlah penumpang dan juga daya saing perusahaan penerbangan negara,Garuda.

"Saya berharap dengan bantuan teknologi dari Boeing, Garuda bisa kembali bersaing secara sehat," ujar Luhut. 

3. Menko AHY janji harga tiket pesawat akan turun 10 persen di Nataru

ilustrasi pesawat Garuda Indonesia (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)
ilustrasi pesawat Garuda Indonesia (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY) mengatakan, harga tiket pesawat akan turun 10 persen pada musim Natal dan Tahun Baru (Nataru). 

Kebijakan ini merupakan hasil kerja sama intensif yang melibatkan berbagai pihak selama dua minggu terakhir. Langkah kolaboratif yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan ini, untuk memastikan tiket lebih terjangkau bagi masyarakat.

“Penurunan harga tiket untuk membantu masyarakat kita dan juga nenggerakkan ekonomi termasuk pariwisata maka dari semua elemen tadi termasuk menurunkan biaya atau jasa di bandarudaraan termasuk juga avtur dan tentunya fuel surcharges maka bisa dikurangi harga tiket itu kurang lebih 10 persen,” ujar Menko AHY.

4. Ada tiga komponen pendorong harga tiket pesawat turun

ilustrasi tiket wisata (pexels.com/Torsten Dettlaff)
ilustrasi tiket wisata (pexels.com/Torsten Dettlaff)

Pengurangan harga tiket pesawat ini didorong oleh tiga intervensi penting, potongan tarif jasa kebandarudaraan sebesar 50 persen, diskon harga avtur sebesar 5,3 persen dari bulan sebelumnya, dan penurunan fuel surcharge untuk mesin jet sebesar 8 persen. 

Intervensi ini mampu menekan harga tiket pesawat hingga 9,9 persen, setara dengan penghematan rata-rata Rp157.500 per tiket.

Berdasarkan data, dampak kebijakan ini akan dirasakan oleh seluruh kategori penumpang, mulai dari layanan full-service hingga no-frills. Estimasi penghematan secara keseluruhan mencapai Rp472,5 miliar selama masa liburan.

“Kita harapkan bisa menjadi kabar baik buat masyakarat yang juga punya keluarga ingin liburan di akhir tahun. Mudah-mudahan ini juga bisa menggerakkan sektor ekonomi kreatif kita,” ujar Menko AHY.

Penurunan ini berlaku di 19 bandara utama di Indonesia selama 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025. Pemerintah berharap kebijakan ini dapat memberikan dampak positif, baik bagi masyarakat maupun sektor ekonomi secara luas.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
Jujuk Ernawati
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us