Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bongkar-Pasang Direksi Garuda Indonesia, Langkah yang Tepat?

Penumpang pesawat Garuda Indonesia. (IDN Times/Holy Kartika)
Penumpang pesawat Garuda Indonesia. (IDN Times/Holy Kartika)
Intinya sih...
  • Rombakan Direksi Garuda Indonesia terjadi dua kali dalam setahun.
  • Penunjukan dua WNA sebagai bagian dari jajaran Direksi Garuda Indonesia.
  • Perombakan direksi dinilai sebagai langkah tepat untuk menerapkan prinsip meritokrasi dan profesionalisme di BUMN penerbangan nasional.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sepanjang 2025, sudah dua kali jajaran Direksi dan Komisaris Garuda Indonesia mengalami perombakan besar-besaran. Maskapai pelat merah itu baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang kedua tahun ini pada Rabu, (15/10/2025) kemarin.

Bahkan, pada RUPSLB kemarin, Badan Pengaturan (BP) BUMN dan Danantara selaku pemegang saham mencopot Wamildan Tsani Panjaitan dari posisi Direktur Utama (Dirut).

Lalu, Purnawirawan TNI, Glenny H. Kairupan ditunjuk menggantikan Wamildan yang baru menjabat sebagai Dirut selama 11 bulan.

1. Perjalanan rombak-merombak Direksi Garuda

PHOTO-2025-10-15-18-09-49.jpeg
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Rabu, (15/10/2025) siang. (dok. Garuda Indonesia)

Pada RUPSLB pertama Garuda tahun ini, yang digelar pada 30 Juli 2025 lalu, pemegang saham mencopot seluruh jajaran Direksi kecuali Wamildan sebagai Dirut. Melalui usulan Kementerian BUMN (sebelum berganti menjadi BP BUMN), RUPSLB menyetujui penunjukan Eksitarino Irianto sebagai Direktur Human Capital & Corporate Servic; Reza Aulia Hakim sebagai Direktur Niaga; Dani Haikal Irawan sebagai Direktur Operasi; Mukhtaris sebagai Direktur Teknik; dan Mawardi Yahya sebagai Komisaris Independen.

Dalam kesempatan yang sama, pemegang saham juga memberhentikan dengan hormat sejumlah pengurus lama, yaitu Enny Kristiani, Ade R. Susardi, Tumpal Manumpak Hutapea, Rahmat Hanafi, Prasetio, dan Timur Sukirno.

Selang hampir empat bulan, tepatnya pada 6 Oktober 2025 lalu, Garuda Indonesia mengumumkan rencana RUPSLB melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam surat pemberitahuan manajemen kepada BEI, tidak disebutkan mata acara untuk pelaksanaan RUPSLB tersebut.

Usai RUSPLB kedua kemarin, pemegang saham mengangkat sejumlah sosok baru dalam Dewan Direksi, yakni Thomas Sugiarto Oentoro sebagai Wakil Direktur Utama (Wadirut); Balagopal Kunduvura sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko; dan Neil Raymond Nills sebagai Direktur Transformasi. Tak lupa juga dengan Frans Dicky Tamara yang diangkat sebagai Komisaris.

2. Ada dua WNA jadi Direksi Garuda

Acara Peluncuran Pesawat Garuda Airbus A330-900neo (IDN Times/Kevin Handoko)
Acara Peluncuran Pesawat Garuda Airbus A330-900neo (IDN Times/Kevin Handoko)

Balagopal Kunduvura yang ditunjuk sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko sebelumnya menjabat sebagai Divisional Vice President Financial Services Singapore Airlines sejak 2021. Dia telah meniti karier di Singapore Airlines sejak tahun 2000, sebagai Senior Technical Services Engineer.

Dia bukan satu-satunya Warga Negara Asing (WNA) di jajaran Direksi Garuda Indonesia. Ada juga Neil Raymond Nills yang ditunjuk sebagai Direktur Transformasi. Neil sebelumnya menjabat sebagai President & Chief Operating Officer Green Africa Airways. Neil yang berbasis di Inggris punya pengalaman kerja sebagai profesional di sektor penerbangan selama lebih dari 25 tahun.

3. Dinilai sebagai langkah tepat

Business Class Pesawat Garuda Airbus A330-900neo (IDN Times/Kevin Handoko)
Business Class Pesawat Garuda Airbus A330-900neo (IDN Times/Kevin Handoko)

Menurut Direktur Program dan Kebijakan Prasasti Center for Policy Studies, Piter Abdullah perombakan direksi itu adalah keputusan tepat yang mencerminkan penerapan prinsip meritokrasi dan profesionalisme di tubuh BUMN penerbangan nasional itu.

Piter Abdullah mengatakan, langkah pergantian manajemen ini menandai babak baru dalam restrukturisasi Garuda Indonesia yang sebelumnya telah mencakup penataan kewajiban, efisiensi armada, dan penguatan struktur keuangan.

“Pergantian ini bukan sekadar rotasi jabatan, tetapi bagian dari proses penyembuhan menyeluruh. Kita melihat adanya komitmen untuk menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat,” tutur Piter.

Restrukturisasi Garuda kini berada di bawah pengawasan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara Indonesia), lembaga pengelola aset strategis negara yang berperan memastikan setiap keputusan korporasi dijalankan sesuai prinsip good corporate governance dan akuntabilitas publik.

“Danantara bukan operator bisnis, tapi pengarah tata kelola. Mereka memastikan proses berjalan berdasarkan profesionalisme, bukan pertimbangan politik,” ucap Piter Abdullah.

Dia menambahkan, pendekatan merit-based yang diterapkan dalam pemilihan direksi, termasuk pelibatan profesional berpengalaman internasional, menjadi sinyal kuat bahwa Garuda bergerak menuju standar global tanpa kehilangan kendali nasional.

Keputusan untuk melibatkan profesional asing di jajaran direksi, menurutnya, juga dilakukan melalui mekanisme resmi dan persetujuan BP BUMN. Langkah ini mempertimbangkan kebutuhan kompetensi spesifik pada fase transformasi saat ini.

“Pelibatan profesional internasional bukan berarti kurangnya kemampuan nasional, melainkan strategi untuk memperluas perspektif global dan mempercepat proses transfer pengetahuan. Semua arah strategis dan kebijakan utama tetap di bawah kendali pemegang saham negara,” tutur Piter Abdullah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

Tensi Dagang AS-China Meningkat, Rupiah Gagal Jaga Keunggulan

16 Okt 2025, 16:35 WIBBusiness