Hendropriyono Puji Aksi Purbaya hingga Patriot Bond, Kenapa?

- Puji aksi Purbaya Hendropriyono menambahkan, aksi Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa yang menekankan pentingnya intervensi negara secara cerdas dalam menentukan arah fiskal dan nilai tukar, merupakan bukti penguatan arah baru ekonomi berdaulat.
- Kebijakan yang diambil Purbaya tunjukkan keselarasan Hendropriyono juga memuji langkah konkret Purbaya seperti pengendalian defisit anggaran secara adaptif dan penguatan koordinasi fiskal-moneter dengan Bank Indonesia (BI).
- Posisi Indonesia di dunia semakin kuat Secara geopolitik, kebijakan tersebut memperkuat posisi Indonesia di tengah pertarungan segitiga antara kapitalisme.
Jakarta, IDN Times - Langkah pemerintah dalam beberapa bulan terakhir dinilai menunjukkan arah baru dalam pembangunan ekonomi nasional. Indonesia dianggap menunjukkan diri sebagai negara yang sedang menegakkan kedaulatan ekonomi melalui kebijakan terukur, selektif, dan berlandaskan moral kebangsaan.
Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan RI (1995–1998) AM Hendropriyono mengatakan, beberapa kebijakan seperti Patriot Bond, restrukturisasi Proyek Strategis Nasional (PSN), dan penguatan BUMN sebagai instrumen pembangunan nasional yang mencerminkan pola baru disebut sebagai state-anchored capitalism alias kapitalisme berporos pada negara.
"Model ini sesuai dengan konsep kita sendiri yang tercetus pada 1959, yang justru terbukti di Singapura pada 1971 dan China 1983, di mana modal swasta tetap aktif, namun arah dan loyalitasnya ditentukan oleh kepentingan nasional, bukan pasar global," kata Hendropriyono dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (16/10/2025).
1. Puji aksi Purbaya

Hendropriyono menambahkan, aksi Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa yang menekankan pentingnya intervensi negara secara cerdas dalam menentukan arah fiskal dan nilai tukar, merupakan bukti penguatan arah baru ekonomi berdaulat.
Berbeda dengan paradigma liberal yang menyerahkan pasar pada mekanisme global, Purbaya menegaskan, fiskal dan moneter harus menjadi instrumen kedaulatan nasional dan bukan sekadar penjaga stabilitas harga, melainkan motor pemerataan dan industrialisasi.
"Ia berusaha membawa kembali keseimbangan antara pasar, negara, dan rakyat — market, state, and society — ke dalam sistem yang lebih adil dan berdaulat," kata Hendropriyono.
2. Kebijakan yang diambil Purbaya tunjukkan keselarasan

Hendropriyono juga memuji langkah konkret Purbaya seperti pengendalian defisit anggaran secara adaptif dan penguatan koordinasi fiskal-moneter dengan Bank Indonesia (BI).
"Dorongan pembentukan instrumen Patriot Bond dan pembiayaan PSN berbasis sovereign leverage, menunjukkan keselarasan antara filsafat kebijakan ekonomi nasional dan strategi intelijen ekonomi negara," kata mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut.
3. Posisi Indonesia di dunia semakin kuat

Secara geopolitik, kebijakan tersebut memperkuat posisi Indonesia di tengah pertarungan segitiga antara kapitalisme global Barat, nasionalisme-ekonomi Asia, dan eksperimentasi multipolar BRICS.
"Indonesia menegaskan bahwa pembangunan nasional bukan alat dominasi modal asing, tetapi sarana untuk memperkuat daya tawar negara di fora internasional," ujar Hendropriyono.