Bos Bulog Blak-blakan soal Utang Rp12 Triliun ke Bank

- Perum Bulog menyerap 1,18 juta ton beras dari petani dalam negeri sepanjang 2024 untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan.
- Bulog memperoleh modal dengan skema pinjaman Rp12 triliun dari bank untuk operasi pasar dan penugasan SPHP.
Jakarta, IDN Times - Perum Bulog telah menyerap 1,18 juta ton beras dari petani dalam negeri sepanjang 2024. Penyerapan itu merupakan salah satu tugas Bulog dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).
Untuk melakukan penyerapan dan operasi pasar, Bulog membutuhkan modal. Adapun modal itu diperoleh dengan skema pinjaman dari bank.
Direktur Keuangan Perum Bulog, Iryanto Hutagaol mengatakan, Bulog untuk tahun ini memiliki kewajiban kepada bank sebesar Rp12 triliun.
“Angkanya cukup besar karena saat ini kita tagihkan ke pemerintah kurang lebih hampir Rp12 triliun,” kata Iryanto di kantor pusat Perum Bulog, Jakarta, Selasa (12/11/2024).
1. Bulog tagih modal penugasan buat bayar utang ke bank

Iryanto mengatakan, uang yang dipinjam Bulog ke bank akan diganti pemerintah beserta kewajiban bunganya usai menyelesaikan penugasan SPHP.
Dia memastikan, proses penagihan ke pemeritah berjalan sesuai dengan ketentuan, di mana Bulog harus menyelesaikan penugasan terlebih dahulu sebelum dibayar pemerintah.
“Jadi berapa pun ongkosnya itu menjadi pembiayaan dari pemerintah. Selama ini kami tidak punya masalah soal pendanaan,” tutur Iryanto.
2. Proses penagihan tak sampai 1 tahun

Iryanto memastikan, seluruh proses penagihan berjalan dengan baik. Dia meyakini untuk pembayaran atas penugasan Bulog tahun ini tak akan memakan waktu sampai 1 tahun.
“Akan dibayar, kan pemerintah sudah menyediakan juga dananya sehingga memang kami harus menyimpan dulu, mengantar bantuan pangan. Setelah dilaksanakan, kami menagihkan itu, jadi case to case period buat mereka. Enggak lebih dari setahun maksimal,” tutur Iryanto.
3. Bulog simpan 1,7 juta ton beras

Per 1 November 2024, Bulog mencatat stok cadangan beras pemerintah (CBP) mencapai Rp1,7 ton. Adapun realisasi penyerapan beras dalam negeri mencapai Rp1,18 juta ton.
Direktur Bisnis Bulog, Febby Novita memastikan stok beras Bulog cukup sampai akhir tahun, terutama untuk menyambut Natal 2024 dan Tahun Baru 2024 (Nataru).
“Aman banget, Sampai akhir tahun aman. Kemarin kan Pak Menko mengatakan lebih dari 2 juta ton,” ujar Febby.