Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bos OJK: Pasar Modal RI Tumbuh 18,44 Persen sejak Awal Tahun

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam acara Kick Off Meeting Task Force Keuangan Berkelanjutan. (dok. OJK)

Jakarta, IDN Times – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan kinerja sektor keuangan tetap terjaga dan stabil di tengah pandemik COVID-19. Ia menyebut bahwa pertumbuhan positif di tengah upaya pemulihan ekonomi terjadi didukung likuiditas yang yang ample dan permodalan yang memadai.

Menurut Wimboh, sampai dengan 13 Desember 2021 ini indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat menguat ke level 6.662,87 atau tumbuh signifikan sebesar 18,44 persen sejak awal tahun (year to date/ytd). Di mana kapitalisasi pasar atau market capitalization mencapai Rp8.350,83 triliun.

“Dengan demikian, kinerja IHSG saat ini sudah jauh lebih baik dibandingkan saat titik terendahnya yaitu 3.937,63 pada tgl 24 maret 2020, dimana ketika kasus positif COVID harian mulai meningkat di dalam negeri,” jelasnya dalam acara Bisnis Indonesia Business Challenges pada Rabu (15/12/2021).

1. Penghimpunan dana melalui pasar modal naik pesat

default-image.png
Default Image IDN

Lebih lanjut, Wimboh mengatakan bahwa penghimpunan dana melalui pasar modal hingga 7 Desember 2021 mencapai Rp335,8 triliun dari 180 penawaran umum. Ia menyebut bahwa capaian ini jauh melampaui perolehan tahun 2020 yang sebesar Rp118,7 triliun.

“Selain itu, masih terdapat 11 penawaran umum yang jumlahnya sekitar Rp13,99 triliun, yang akan terus berlangsung sampai akhir tahun ini,” katanya.

Wimboh menyebut pasar modal domestik juga telah mencatatkan kenaikan pertumbuhan investor yang didominasi oleh investor milenial. Di mana pada November 2021 ini terdapat 7,2 juta investor. Itu berarti tumbuh 101,72 persen dari tahun lalu (year on year/yoy).

“Dari jumlah tersebut sebanyak 99 persen adalah investor ritel. Ini menjadi modal yang berharga bagi perkembangan pasar modal domestik ke depannya,” katanya.

2. Kondisi perbankan RI

Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Wimboh mengatakan kondisi yang baik ini juga terjadi di sektor perbankan RI. Ia menyebut secara umum sektor perbankan memiliki tingkat permodalan dan likuiditas yang memadai dengan tingkat risiko yang masih terjaga baik di tengah kondisi pandemik.

Wimboh mengatakan penyaluran kredit per Oktober 2021 tumbuh 3,24 persen yoy atau 0,08 persen bulanan (month to month/mtm) dan 3,21 persen ytd.

“Peningkatan aktivitas ekonomi domestik pada triwulan IV 2021 diharapkan mendukung kinerja sektor riil dan fungsi intermediasi perbankan yang semakin menguat,” ujarnya.

3. Pemberian kredit diprediksi meningkat

Ilustrasi Kartu Kredit (IDN TImes/Umi Kalsum)

Wimboh juga mengatakan bahwa berdasarkan angka sementara per Desember 2021, angka pemberian kredit tumbuh sebesar 3,98 persen ytd.

“Artinya ini sudah bisa diduga bahwa ytd-nya akan lebih tinggi lagi sampai dengan Desember dan kita perkirakan bisa sekitar 4,5 persen,” katanya.

Dari segmen debitur, Wimboh menyebut bahwa kredit kepada debitur UMKM mulai tumbuh positif yaitu 3,04 persen yoy atau 3,35 persen ytd. Selain itu, kredit korporasi juga tumbuh positif sebesar 1,87 persen yoy dan 2,40 persen ytd. Ia menyebut pertumbuhan kredit ini didukung oleh penyaluran kredit bank persero yang jumlahnya 6,84 persen yoy, 5,31 persen ytd, serta bank pembangunan daerah (BPD) yang jumlahnya 5,99 persen yoy dan 4,04 ytd.

“Sebagaimana kami sampaikan di depan, bahwa likuiditas perbankan masih sangat memadai ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 9,44 persen yoy. Di mana 1 desember 2021 tumbuh 9,98 persen atau hampir 10 persen ytd. Di atas pertumbuhan kredit yang sebesar hanya 3,24 persen yoy,” jelasnya.

“Perkembangan sisi aktiva dan pasiva perbankan ini menunjukan indikasi bahwa pemulihan konsumsi masyarakat seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat dan juga rising fund di pasar modal cukup besar. Di samping itu juga didukung adanya DPK yang meningkat cukup besar,” tambah Wimboh.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Rehia Sebayang
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us