Bos PLN: Masuk Era Baru, Energi Baru Terbarukan Semakin Murah

- Harga listrik energi baru dan terbarukan makin murah, menjadikannya kompetitif di pasar global.
- Tren penurunan harga energi terbarukan tercatat pada sektor energi angin, turun hingga ke 12 sen per kWh.
Jakarta, IDN Times - Direktur Utama (Dirut) PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Darmawan Prasodjo mengatakan, harga listrik energi baru dan terbarukan (EBT) makin murah menjadikannya semakin kompetitif di pasar global. Hal ini sejalan dengan keberadaan baterai penyimpanan energi atau battery energy storage system (BESS)
"Dulu kalau kita berbicara energi murah ya kotor, berbicara energi bersih ya mahal. Ternyata ini sekarang sudah bergeser, kalau kita berbicara energi bersih ya murah. Maka tadinya ini multiple conflicting goals,” kata Darmawan dalam Electricity Connect 2024 di JCC, Jakarta, Rabu (20/11/2024).
1. Harga energi baru terbarukan saat ini hanya 5 sen

Ia mencontohkan, dulu harga energi terbarukan masih 25 sen per kWh, tetapi sekarang sudah turun menjadi kurang dari 5 sen per kWh. Kondisi ini dinilainya sebagai prestasi besar.
Tren penurunan harga energi ini juga tercatat pada sektor energi angin, yang sebelumnya mencapai 20 sen per kWh turun hingga ke 12 sen per kWH.
"Energi angin sekarang jauh lebih murah. Kami optimis bahwa dengan inovasi teknologi, energi bersih bukan hanya lebih ramah lingkungan, tetapi juga lebih terjangkau," ujar Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
2. Inovasi dan perkembangan teknologi hasilkan energi yang ekonomi dan ramah lingkungan

Menurutnya, inovasi dan perkembangan teknologi membantu pemerintah menghasilkan energi yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga ekonomis. Artinya, perubahan telah terjadi, yakni energi bersih tidak lagi harus mahal, dan biaya rendah tidak harus berarti kotor.
"Sekarang bukan begitu lagi. Kita dengan inovasi keperadaban manusia maka harga energi baru terbarukan semakin murah. Maka inilah era baru,” ujarnya.
3. PLN gunakan teknologi BESS

Untuk mendukung penurunan harga energi terbarukan, maka PLN menggunakan teknologi battery energy storage system (BESS) atau sistem penyimpanan energi baterai. BESS memungkinkan penyimpanan energi yang dihasilkan oleh sumber energi terbarukan, seperti matahari dan angin.
“Dulu, harga baterai penyimpanan energi bisa lebih dari 20 sen per kWh, namun sekarang harga baterai sudah jauh lebih murah dan kompetitif,” ucapnya.
Darmawan menyebut, pergeseran ini menandai perubahan besar dalam paradigma energi di Indonesia.
"Dulu, energi bersih dianggap mahal, sedangkan energi kotor (fosil) lebih murah. Kini, dengan teknologi yang berkembang pesat, energi terbarukan justru lebih terjangkau," kata Darmawan.
Saat ini terjadi transisi energi di sektor transportasi, dengan beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik. Efisiensi energi kendaraan listrik yang lebih tinggi dibandingkan kendaraan konvensional dianggap sebagai langkah penting dalam mencapai target energi baru terbarukan.