Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BPS: Dari 38 Provinsi, Hanya 4 yang Alami Deflasi di Maret 2024

Konferensi Pers BPS edisi Maret . (Dok/Screenshot Situs Resmi BPS)
Konferensi Pers BPS edisi Maret . (Dok/Screenshot Situs Resmi BPS)
Intinya sih...
  • Inflasi Maret 2024 sebesar 0,52 persen, naik dari Februari 2024 yang hanya 0,37 persen.
  • Dari 38 provinsi di Indonesia, hanya 4 provinsi mengalami deflasi dan sisanya terjadi inflasi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Maret 2024 sebesar 0,52 persen bertepatan dengan momen Ramadan. Inflasi ini meningkat dibanding Februari 2024 sebesar 0,37 persen.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, inflasi Ramadan di tahun ini masih lebih rendah dibandingkan momen Ramadan 2022 yang mencapai 0,95 persen. Sementara inflasi Ramadan pada 2020 sebesar 0,08 persen, dan 2021 sekkitar 0,13 persen, dan 2023 mencapai 0,18 persen.

"Jika kita bandingkan dengan periode sebelumnya kecuali 2022, inflasi pada Ramadan tahun ini relatif lebih tinggi, yaitu sebesar 0,52 persen tetapi kalau di 2022 inflasi pada Ramadan 2022 jauh lebih tinggi dibandingkan inflasi Ramadan tahun ini," kata Amalia dalam konferensi pers, Senin (1/4/2024).

BPS mencatat dari 38 provinsi, hanya 4 provinsi yang mengalami deflasi. Sementara sisanya atau sebanyak 34 provinsi terjadi inflasi. 

Adapun deflasi secara singkat diartikan sebagai fenomena penurunan harga yang terjadi di dalam suatu wilayah. Sedangkan inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.

1. Inflasi Ramadan didominasi komoditas pangan bergejolak

Konferensi Pers BPS edisi Maret . (Dok/Screenshot Situs Resmi BPS)
Konferensi Pers BPS edisi Maret . (Dok/Screenshot Situs Resmi BPS)

Amalia menjelaskan, komoditas penyebab utama inflasi Ramadan tahun ini didominasi oleh komoditas pangan yang bergejolak, seperti telur ayam ras, daging ayam ras, beras, yang inflasinya masing-masing 0,09 persen. Kemudian cabai rawit, dan bawang putih sebesar 0,02 persen.

"Beberapa komoditas yang mengalami deflasi pada Maret 2024 yaitu cabai merah, tomat, dan tarif angkutan udara," ujarnya.

2. Kelompok transportasi beri andil inflasi lebih rendah

Ilustrasi penumpang pesawat. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Ilustrasi penumpang pesawat. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Menurut Amalia,kelompok yang biasanya paling dominan memberikan sumbangan andil inflasi pada momen Ramadan dan Lebaran 2022-2023, adalah kelompok makanan dan minuman, tembakau, serta transportasi.

Namun berbeda dengan kondisi historis tersebut, pada periode Ramadan tahun ini, kelompok pengeluaran yang memberikan andil inflasi selain makanan dan minuman serta tembakau, yang terbesar kedua adalah perawatan pribadi dan lainnya dengan andil inflasi 0,04 persen.

"Sementara itu, kelompok transportasi memberikan andil inflasi yang lebih rendah, yaitu sebesar 0,01 persen pada Maret 2024.

Hal ini didorong oleh tarif angkutan udara yang pada bulan Ramadan 2024, yang ternyata mengalami deflasi sebesar 0,97 persen.

"Jika dirinci terdapat 20 provinsi yang mengalami deflasi tarif angkutan udara dan 17 provinsi mengalami inflasi tarif angkutan udara, sedangkan satu provinsi lainnya stabil," tuturnya.

3. Sebanyak 34 provinsi alami inflasi, 4 deflasi

Konferensi Pers BPS edisi Maret . (Dok/Screenshot Situs Resmi BPS)
Konferensi Pers BPS edisi Maret . (Dok/Screenshot Situs Resmi BPS)

Dalam catatan BPS, sebaran inflasi secara bulanan terjadi di 34 provinsi dan 4 provinsi mengalami deflasi.

"Berdasarkan wilayah, sebaran inflasi bulanan menurut wilayah sebanyak 34 dari 38 provinsi di Indonesia mengalami inflasi, sedangkan empat lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi sebesar 1,07 persen di provinsi Sulawesi utara dan deflasi terdalam terjadi di provinsi Maluku sebesar 0,46 persen," ungkapnya.

Adapun sejumlah daerah lain yang mengalami inflasi tertinggi, yakni Sumatera Utara dan Riau 0,72 persen. Selain itu, Banten 0,98 persen, Kalimantan Tengah capai 0,66 persen, selanjutnya inflasi tertinggi juga terjadi di Sulawesi sebesar 1,07 persen, Bali mencapai 0,93 persen, dan Papua Tengah tembus 1,01 persen.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us