Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BPS: Neraca Dagang September 2024 Surplus 3,26 Miliar Dolar AS

Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Widyasanti. (dok. YouTube BPS)
Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Widyasanti. (dok. YouTube BPS)

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan pada bulan September 2024 mengalami surplus sebesar 3,26 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Plt Kepala BPS, Amalia Widyasanti mengatakan surplus neraca perdagangan bulan lalu mengalami kenaikan dibandingkan Agustus 2024 alias secara month-to-month (mtm).

“Pada September 2024 neraca perdagangan barang mencatat surplus sebesar 3,26 miliar dolar AS atau naik sebesar 0,48 miliar dolar AS secara bulanan,” kata Amalia Widyasanti dalam konferensi pers Selasa, (15/10/2024).

1. Ekspor Indonesia turun pada September 2024

Adapun surplus neraca perdagangan itu diperoleh dari capaian ekspor sebesar 22,08 miliar dolar AS, dan impor sebesar 18,28 miliar dolar AS.

Nilai ekspor Indonesia pada September 2024 mengalami penurunan sebesar 5,8 persen (mtm), tapi naik 6,44 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Adapun nilai impor pada September 2024 turun 8,91 persen (mtm), dan naik 8,55 persen (yoy).

2. Surplus neraca perdagangan turun secara tahunan

Meski begitu, surplus neraca perdagangan pada September 2024 turun dibandingkan September 2023. Pada September 2023, surplus neraca perdagangan mencapai 3,4 miliar. Namun, penurunannya hanya sebesar 4,12 persen (yoy).

“Kondisi surplus pada September 2024 ini ditopang oleh surplus pada komoditas nonmigas yaitu sebesar 4,62 miliar dolar AS. Dan komoditas yang memberikan sumbangsih surplus utama adalah bahan bakar mineral dengan kode HS 27, lemak dan minyak hewan nabati dengan kode HS 15, serta dan besi baja dengan kode HS 72,” tutur Amalia.

3. Indonesia catatkan surplus neraca perdagangan selama 53 bulan berturut

Dengan surplus pada September 2024, maka Indonesia telah mencatatkan surplus neraca perdagangan selama 53 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. 

“Untuk komoditas migas Indonesia mencatatkan defisit 1,36 miliar dolar AS yang berasal dari komoditas hasil minyak maupun minyak mentah,” kata Amalia. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us