Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[BREAKING] Ekonomi RI Minus Lagi Setelah 22 Tahun Sejak Krisis Moneter 1998

Ilustrasi Mal di Jakarta (IDN Times/Besse Fadhilah)

Jakarta, IDN Times - Pil pahit harus terjadi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di 2020, ekonomi domestik minus 2,07 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, kontraksi ekonomi Indonesia 2020 menjadi yang terburuk sejak krisis moneter 1998.

"Dengan demikian sejak 1998 untuk pertama kalinya pertumbuhan ekonomi alami kontraksi karena adanya krismon dan global, dan di 2020 minus 2,07 persen karena pandemik," kata Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/2/2021).

Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik, perekonomian Indonesia masih mencatat pertumbuhan positif 3,4 persen pada kuartal ketiga 1997 dan berubah menjadi nol persen di kuartal terakhir 1997.

Angkanya terus menciut tajam menjadi kontraksi sebesar 7,9 persen pada kuartal I-1998, kontraksi 16,5 persen kuartal II-1998, dan terus terkontraksi 17,9 persen kuartal III-1998.

Indonesia memang tidak sendiri, beberapa negara seperti Amerika Serikat hingga Singapura juga masih mengalami kontraksi.

Kini beban besar ada di pemerintah untuk menyelesaikan pandemik COVID-19. Sehingga, nantinya pertumbuhan ekonomi akan pulih secara perlahan.

"Kita perlu mengevaluasi apa yang sudah bagus dan apa yang harus diperkuat agar ekonomi bisa berjalan sesuai harapan," ujarnya.

Share
Topics
Editorial Team
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us