Budi Santoso Calon Mendag Pertama via Jalur Karier, Segini Kekayaannya

- Budi Santoso dipanggil ke kediaman Prabowo Subianto, diduga akan menjadi menteri perdagangan di kabinet pemerintahan selanjutnya.
- Budi Santoso memiliki latar belakang pendidikan Sarjana (S1) Komunikasi Massa, Magister (S2) Ilmu Administrasi, dan Doktor Ilmu Komunikasi.
Jakarta, IDN Times - Sekjen Kementerian Perdagangan (Kemendag) Budi Santoso turut dipanggil ke kediaman presiden terpilih Prabowo Subianto di kediamannya, Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (10/10/2024).
Ia digadang-gadang dipilih jadi menteri perdagangan (mendag) di kabinet pemerintahan selanjutnya.
Usai memenuhi panggilan, Budi enggan membocorkan posisi apa yang akan ditempatinya kelak. Ia hanya menyebut bahwa dirinya diminta Prabowo membantu di pemerintahan selanjutnya.
"Tadi ada arahan dari Pak Prabowo pada prinsipnya nanti saya diminta untuk membantu di pemerintahan beliau. Di mananya (pos kementerian) masih menunggu," ujar Budi usai bertemu Prabowo.
Didapuknya Budi nanti sebagai mendag akan jadi sejarah baru. Ia merupakan menteri pertama di Kemendag yang berasal dari jalur karier.
1. Latar belakang pendidikan Budi Santoso

Dari segi pendidikan, Budi Santoso memiliki latar belakang pendidikan Sarjana (S1) Komunikasi Massa di Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Kemudian, dirinya melanjutkan pendidikan Magister (S2) Ilmu Administrasi di Universitas Indonesia dan kembali melanjutkan pendidikan S3 atau Doktor Ilmu Komunikasi di Universitas Sahid.
2. Karier Budi di Kemendag

Sebelum dilantik sebagai Sekjen pada 14 Agustus 2024 oleh Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas), pria kelahiran 9 Februari 1968 itu, pernah menjabat beberapa posisi di lingkungan Kemendag.
Melansir laman Kemendag, Budi Santoso pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri pada Desember 2022-Agustus 2024. Sebelumnya pada September 2020-Desember 2022, dirinya menjabat sebagai Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, dan pernah menjabat sebagai Kepala Biro Keuangan pada Juni 2020-September 2020.
Pada 2010, Budi Santoso menduduki jabatan sebagai Kasubdit Ekonomi Kreatif pada unit Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional dan dirinya dipromosikan menjadi Atase Perdagangan India.
Sekembalinya dari India, Budi Santoso diangkat sebagai Kepala Bagian Program dan Kerjasama pada unit Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional.
Budi tercatat sempat menjabat di berbagai jabatan Eselon II di lingkungan Kementerian Perdagangan seperti Kepala Pusat Data dan Informasi tahun 2017, Direktur Bina Usaha dan Pelaku Distribusi tahun 2017, serta Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian tahun 2018.
3. Harta kekayaan Budi Santoso

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) periode 2023, tercatat memiliki harta kekayaan sebesar Rp6,86 miliar. Laporan ini mengacu pada saat dirinya masih menjabat sebagai Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri.
Hartanya terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp5,01 miliar, alat transportasi dan mesin Rp 661 juta, kas dan setara kas Rp1,41 miliar, harta lainnya Rp70 juta, dan utang Rp288,5 juta.
Ia juga melaporkan kepemilikan tujuh bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta Selatan, Tangerang, Sukoharjo, dan Depok.
Sementara rincian alat transportasinya adalah mobil Honda Jazz RS tahun 2019 seharga Rp250 juta, mobil Hyundai Creta tahun 2022 senilai Rp380 juta, dan motor Yamaha Nmax tahun 2023 seharga Rp31,6 juta.