Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Buka Perdagangan Awal Pekan, Kurs Rupiah Amblas ke Rp14.900

Ilustrasi Dollar dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah tajam ke Rp14.900 per dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan awal pekan, Senin (12/6/2023) pagi. Mata uang Garuda melemah 60 poin.

Namun, mengutip Bloomberg, pelemahan rupiah sedikit mengecil pada pukul 09.11 WIB, menjadi sebanyak 47 poin atau 0,32 persen ke Rp14.887 per dolar AS.

Sedangkan pada penutupan perdagangan Jumat, 9 Juni 2023, nilai tukar rupiah menguat sebanyak 55 poin atau 0,37 persen ke Rp14.840 per dolar AS.

1. Rupiah melemah karena pasar mengantisipasi dua data penting AS

Analis Sinarmas Futures, Ariston Tjendra mengatakan, pergerakan rupiah dan dolar AS berpotensi masih dalam fase konsolidasi atau naik-turun di kisaran yang sama, sebagaimana yang terjadi pada pekan lalu.

Hal itu dikarenakan pelaku pasar menantikan data dan acara penting pekan ini, yaitu pengumuman data inflasi konsumen AS pada Selasa malam dan pengumuman kebijakan suku bunga acuan AS pada Kamis dini hari.

"Pasar biasanya berhati-hati menjelang event penting ini sehingga rupiah berpotensi berbalik melemah terhadap dolar AS, tapi masih di kisaran perdagangan yang sama dengan pekan lalu," ujarnya.

Dia mengatakan, perkembangan data ekonomi Negara Paman Sam cukup beragam, beberapa menunjukkan perbaikan dan sebagian menunjukkan penurunan yang agak membingungkan pasar.

Penurunan angka pada data perekonomian AS, menurutnya akan mendukung penghentian kenaikan suku bunga acuan, dan sebaliknya, perbaikan data bisa mendorong bank sentral AS atau Federal Reserve (the Fed) menaikan suku bunganya lagi.

"Data inflasi konsumen AS menjadi data penting yang ditunggu pasar karena data inflasi adalah data yang menjadi alasan the Fed menaikan suku bunga acuannya. Perkembangan baru dari data ini akan mempengaruhi persepsi pasar terhadap kelanjutan kebijakan moneter AS ke depan," tutur Ariston.

2. Cadangan devisa Indonesia turun semakin melemahkan rupiah

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2023, menurutnya menunjukkan bahwa kebutuhan terhadap dolar masih relatif tinggi di dalam negeri. Hal itu berpotensi melemahkan kurs rupiah.

Berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI), cadangan devisa Indonesia sebesar 139,3 miliar dolar AS pada Mei 2023, menurun dibandingkan posisi akhir April 2023 sebesar 144,2 miliar dolar AS.

"Penurunan data cadangan devisa Indonesia juga bisa menjadi indikator bahwa demand dolar lebih tinggi dari suplai di dalam negeri sehingga ini bisa memicu penguatan dolar AS terhadap rupiah," tambahnya.

3. Proyeksi pergerakan rupiah hari ini

Ariston memperkirakan rupiah bergerak melemah ke arah Rp14.900, dengan potensi support di kisaran Rp14.820 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Sementara Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi sempat memproyeksikan nilai tukar rupiah bakal bergerak pada rentang Rp14.810-Rp14.890 per dolar AS, dengan potensi menguat pada penutupan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us