Perusahaan Kimia Terbesar Jerman, BASF Janji Tidak Akan PHK Pekerja

- BASF tidak akan PHK pekerja hingga 2028: Penundaan PHK dapat diperpanjang jika perusahaan meraup keuntungan. Perjanjian antara pekerja dan perusahaan ditetapkan selama 3 tahun
- BASF akan menjual beberapa divisi perusahaan: Divisi pertanian akan ditawarkan ke publik. Berencana membuka pabrik di China pada 2026 dengan investasi besar
Jakarta, IDN Times - Perusahaan kimia terbesar Jerman, Badische Anilin und Sodafabrik (BASF) akhirnya memutuskan untuk tidak memecat pekerja hingga 2028. Keputusan ini setelah mengadakan negosiasi dengan perwakilan pekerja untuk menghindari pemecatan.
Tak hanya BASF, Wacker Chemie sebelumnya telah mengumumkan rencana pemecatan 1.500 pekerja. Rencana ini disampaikan menyusul kerugian besar yang dialami oleh perusahaan Jerman tersebut pada tahun ini.
1. Penundaan PHK dapat diperpanjang

BASF menyatakan, tidak ada pemecatan pekerja di pabrik Ludwigshafen yang mempekerjakan 30 ribu orang. Dengan ini, perusahaan itu bersedia memperpanjang penundaan pemecatan jika berhasil meraup keuntungan.
“Perjanjian ini menolak adanya rencana pemecatan imbas kebanyakan pekerja dalam durasi tersebut. Ini kemungkinan akan diperpanjang hingga 2 tahun lagi jika target pengembalian profit perusahaan dapat tercapai,” tuturnya, dikutip dari DPA International.
Perjanjian antara pekerja dan perusahaan ini sudah ditetapkan selama 3 tahun mulai 1 Januari 2026 dan 31 Desember 2028. Sebelumnya, kesepakatan keduanya akan berakhir pada Desember 2025.
2. BASF akan menjual beberapa divisi perusahaan
Kepala Eksekutif BASF, Markus Kamieth menyebut, ini sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan. Beberapa divisi akan dijual dan divisi pertanian akan ditawarkan ke publik.
Selain itu, BASF berencana untuk membuka pabrik di China pada 2026 dengan investasi sebesar 8,7 miliar euro (Rp145 triliun). Pembangunan pabrik dan kesepakatan dengan pekerja di Jerman menjadi langkah penting untuk mendongkrak daya saing perusahaan.
3. Persatuan pekerja Jerman menyambut baik kesepakatan dengan BASF

Pengurus persatuan pekerja, Katja Scharpwinkel menyebut, kesepakatan ini adalah hasil dialog konstruktif antara manajemen dan pekerja. Kesepakatan ini akan membuat perusahaan kembali seimbang dan mengadakan perubahan penting untuk mendongkrak daya saing.
Dilansir Financial Express, Ketua Dewan Pekerja Ludwigshafen, Sinischa Horvat menyebut, hasil persetujuan ini masih jauh dari jaminan. Sebab, tantangan ekonomi dan masalah struktural di BASF menjadi penghambat dalam penundaan pemecatan massal.


















