Bulog Langsung di Bawah Presiden, Status BUMN Bakal Dicabut?

- Bulog akan berdiri sebagai badan di bawah koordinasi langsung Presiden Prabowo Subianto.
- Bulog tidak lagi berstatus sebagai BUMN, akan dikembalikan mirip seperti Badan Urusan Logistik 50 tahun yang lalu.
- Transformasi kelembagaan dilakukan untuk memperkuat peran Bulog sebagai entitas pemerintahan.
Jakarta, IDN Times - Perum Bulog akan menjadi badan atau entitas di bawah koordinasi langsung Presiden Prabowo Subianto. Direktur Utama Perum Bulog, Wahyu Suparyono mengatakan pemerintah telah meminta Bulog melakukan transformasi kelembagaan.
"Saya diminta oleh Pak Presiden Prabowo Subianto, kalau konkretnya persiapan transisi secara khusus, saya diperintahkan 'Mas Wahyu, ubah transformasi kelembagaan Bulog. Kita akan kembali lagi 52 tahun seperti dulu.' Makanya di awal dilaporkan, saat ini Keppres sedang disusun oleh tim," kata Wahyu dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Selasa (5/11/2024).
1. Tak lagi berdiri sebagai BUMN

Usai rapat, Wahyu mengatakan nantinya Bulog bukan lagi berstatus sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Bulog ini selama ini berdiri sebagai BUMN pangan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 13 Tahun 2016 tentang Perusahaan Umum Perum Bulog.
“Enggak (BUMN) dong, fungsinya itu bisa dipelajari di sejarah, kita lihat sejarah, 50 tahun yang lalu namanya Badan Urusan Logistik, ini akan dikembalikan mirip seperti itu,” tutur Wahyu.
2. Bakal jadi entitas pemerintahan

Dengan demikian, Bulog akan berdiri sebagai badan, alias entitas pemerintahan, yang koordinasinya langsung ke Presiden.
“Transformasi kelembagaan ini kita Bulog nanti jadi ke lembaga pemerintah lainnya,” ucap Wahyu.
3. Tak berdiri di bawah Kementan

Wahyu juga mengatakan dirinya hanya diperintahkan Prabowo untuk melakukan transformasi kelembagaan. Dia memastikan, Prabowo tak memberi perintah terkait Bulog akan berdiri di bawah Kementerian Pertanian (Kementan).
“Saya tidak ada perintah begitu, saya diperintah Presiden menyiapkan transformasi kelembagaan Bulog,” tutur Wahyu.
Wahyu mengatakan, transformasi kelembagaan itu dilakukan demi memperkuat peran Bulog.