Bulog Serap 1,27 Juta Ton Beras di 2024, Tertinggi dalam 5 Tahun

- Bulog menyerap 1,266 juta ton beras dalam negeri sepanjang 2024.
- Kepala Bapanas menyatakan penyerapan gabah dan beras produksi dalam negeri dimulai 15 Januari 2025.
Jakarta, IDN Times - Perum Bulog menyerap sebanyak 1,266 juta ton beras dalam negeri sepanjang 2024. Angka tersebut merupakan realisasi penyerapan Bulog dalam lima tahun terakhir.
Pada 2020, Bulog menyerap 1,256 juta ton beras, 2021 sebanyak 1,216 juta ton beras, berlanjut pada 2022 Bulog menyerap 994 ribu ton beras, dan 2023 menyerap 1,066 juta ton beras.
1. Bulog ditugaskan serap beras petani lokal sepanjang 2025

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan, dengan telah terbitnya Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (Kepbadan) Nomor 2 Tahun 2025 tanggal 12 Januari 2025 tentang Perubahan Atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras, Bulog akan melaksanakan penyerapan gabah dan beras produksi dalam negeri sepanjang tahun 2025.
"Sebagai tindak lanjut Ratas bersama Bapak Presiden Prabowo 30 Desember lalu dan Rakortas dengan Bapak Menko Pangan 6 Januari, serta tentunya untuk melindungi pendapatan petani Indonesia, kami bersama-sama Bulog akan memulai penyerapan mulai 15 Januari ini dengan HPP (harga pembelian pemerintah) yang telah disesuaikan," tutur Arief.
2. HPP gabah naik, berlaku mulai 15 Januari

Pemerintah memutuskan untuk menaikkan HPP gabah dan beras yang berlaku mulai 15 Januari 2025. Berdasarkan Kepbadan Nomor 2 Tahun 2025, berikut HPP gabah dan beras terbaru:
- Gabah Kering Panen (GKP) di petani sebesar Rp6.500 per kilogram (kg) dengan kualitas kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa maksimal 10 persen;
- GKP di penggilingan sebesar Rp6.700 per kg dengan kualitas kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa maksimal 10 persen;
- Gabah Kering Giling (GKG) di penggilingan sebesar Rp8.000 per kg dengan kualitas kadar air maksimal 14 persen dan kadar hampa maksimal 3 persen;
- GKG di gudang Bulog sebesar Rp8.200 per kg dengan kualitas kadar air maksimal 14 persen dan kadar hampa maksimal 3 persen;
- Beras di gudang Bulog sebesar Rp12.000 per kg dengan kualitas derajat sosoh minimal 100 persen, kadar air maksimal 14 persen, butir patah maksimal 25 persen, dan butir menir maksimal 2 persen.
3. HET beras tidak naik

Meski HPP gabah dan beras naik, Arief memastikan harga eceran tertinggi (HET) beras tidak naik.
“Sementara untuk HET beras, masih menggunakan aturan sebelumnya dan tidak ada perubahan," tutur Arief.
Berikut rincian HET beras yang berlaku saat ini:
Beras premium
- Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara Barat: Rp 14.900 per kg.
- Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Kepulauan Riau, Riau, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan, dan Nusa Tenggara Timur: Rp15.400 per kg.
- Maluku dan Papua: Rp15.800 per kg.
Beras medium
- Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara Barat: Rp 12.500 per kg.
- Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Kepulauan Riau, Riau, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan, dan Nusa Tenggara Timur: Rp13.100 per kg.
- Maluku dan Papua: Rp13.500 per kg.