BUMN Dukung Wisata Domestik, Erick: Turis Lokal Jangan Dinomorduakan

Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan, seluruh penyelenggara usaha wisata sebaiknya tidak menomorduakan wisatawan lokal. Sebab, wisatawan asal Indonesia menjadi penopang utama pertumbuhan wisata domestik.
Erick pun mengungkap potensi wisata lokal tinggi karena 70 persen dari jumlah wisatawan merupakan turis dalam negeri.
”Sudah seharusnya, kita tidak menomorduakan turis kita sendiri atau turis lokal. Kita selalu terpaku, turis lokal kita selalu dilayani menjadi turis kelas dua," ujar Erick dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Kamis (15/12/2022).
1. Tetap menjaga turis mancanegara tanpa menomorduakan turis lokal

Erick mengatakan Indonesia tetap perlu menjaga turis luar negeri, meski hanya 30 persen dari pariwisata nasional. Namun, hal itu harus dilakukan tanpa mengesampingkan wisatawan lokal.
Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya telah merilis data jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia melalui pintu masuk utama pada September 2022, mencapai 538,32 ribu kunjungan.
Jumlah tersebut naik 10.768,46 persen dibandingkan dengan kondisi September 2021. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, jumlah kunjungan wisman pada September 2022 juga mengalami peningkatan sebesar 5,50 persen.
2. BUMN mau kembangkan pariwisata Pulau Samosir

Dalam sebuah kunjungannya ke Samosir, Sumatra Utara, akhir bulan lalu, Erick mengatakan BUMN akan mendukung pengembangan pariwisata di Samosir. Erick mengungkapkan ada berbagai strategi untuk mengembangkan sektor pariwisata di Kawasan Danau Toba.
Pulau Samosir merupakan pusat kultural awal Suku Batak, sehingga cocok menjadi pusat pengembangan wisata yang nantinya diharapkan dapat mendorong perekonomian di Kawasan Danau Toba.
"Ini langkah strategis untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di Kawasan Samosir dan sekitarnya, sehingga muncul sumber-sumber lapangan kerja baru."
3. Erick sebut 4 strategi, termasuk bikin museum Batak

Erick mengungkapkan ada berbagai strategi untuk mengembangkan sektor pariwisata di Kawasan Danau Toba. Strategi pertama, seperti yang disampaikan juga kepada Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom, adalah membangun Museum Bangsa Batak di Samosir.
“Saya akan membangun Museum Batak di Samosir. Ini keberkahan kita pada saat menjunjung tinggi sebuah kebudayaan. Yang merupakan salah satu pondasi bangsa kita. Kebudayaan Batak itu yang sungguh kaya, penuh sejarah. Dan menjadi bagian dari kultur bangsa kita juga. Salah satunya adalah bahwa Bangso Batak ini adalah suku pekerja keras,” tutur Erick.
Kedua, memetakan aset-aset BUMN yang sudah ada di Danau Toba. Salah satunya adalah Hotel INNA Parapat Danau Toba. Keberadaan hotel tersebut diupayakan menjadi satu kesatuan dengan pariwisata nasional.
Ketiga, memperkuat ASDP yang melayani ferry penyeberangan di Danau Toba. BUMN ini akan menerima penyerahan aset kepelabuhanan dari Kementerian Perhubungan RI sehingga seluruhnya dapat disinergikan.
Keempat, mempersiapkan perhelatan olahraga unik yang dapat menarik wisatawan dalam jumlah besar. Salah satunya adalah menyelenggarakan kompetisi sejenis Formula One khusus untuk kapal di Danau Toba
“Ini tidak tanggung-tanggung, kami mengikat kontraknya tidak setahun, tetapi lebih dari 3 tahun. Ini bagian dari konsistensi dalam membangun pariwisata,” tutur Erick.