Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Buntut COVID-19, Angka Kemiskinan Melonjak Tajam dalam Waktu Singkat

Ilustrasi virus corona. IDN Times/Arief Rahmat
Ilustrasi virus corona. IDN Times/Arief Rahmat

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, akibat pandemik COVID-19 atau Virus Corona terjadi lonjakan jumlah kemiskinan. Dia menjelaskan, dari Maret-Mei 2020 angka kemiskinan sudah melonjak seperti pada tahun 2011 lalu.

"Dalam kondisi seperti ini, jumlah angka kemiskinan akan naik," katanya, Rabu (6/5).

Berdasarkan catatan BPS angka kemiskinan pada tahun 2011 sebanyak 30,12 juta jiwa atau 12,49 persen populasi.

Sementara pada September 2019, jumlah kemiskinan menurun signifikan yakni sebesar 9,22 persen 2019 atau setara dengan 24,79 juta orang.

1. Corona telah memutar balik kinerja pemerintah untuk menekan angka kemiskinan

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin 23 Desember 2019 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin 23 Desember 2019 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Sri Mulyani mengatakan, dampak pandemik virus corona dalam waktu singkat mampu memutarbalikkan kinerja pemerintah untuk menekan angka kemiskinan di bawah 10 persen dalam waktu sembilan tahun terakhir.

"Seluruh pencapaian penurunan kemiskinan dari 2011 ke 2020 mengalami reverse kembali," ucapnya.

2. Angka pengangguran juga bertambah

Ilustrasi situasi di perusahaan. (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi situasi di perusahaan. (IDN Times/Arief Rahmat)

Kemudian dia menjelaskan, meningkatnya jumlah kemiskinan juga sejalan dengan bertambahnya angka pengangguran. Menurutnya dalam waktu 1,5 bulan Kemnaker mencatat pengangguran telah melonjak 2 juta.

"Oleh karena itu kita perlu untuk melakukan berbagai langkah-langkah untuk jaga resiliensi daya tahan dunia usaha dan langkah-langkah agar mereka tidak lakukan PHK. Ini tidak mudah," ujarnya.

3. Pemerintah meningkatkan belanja bansos

ilustrasi. IDN Times/Ita Malau
ilustrasi. IDN Times/Ita Malau

Karena hal itu pada tahun ini, pemerintah juga telah meningkatkan belanja bantuan sosial sebagi upaya agar tidak terjadi lonjakan kemiskinan.

Seperti meningkatkan jumlah peserta Program Keluarga Harapan (PKH) menjadi 10 juta keluarga penerima, jumlah peserta Kartu Sembako ditingkatkan menjadi 20 juta hingga diskon listrik untuk pelanggan 450 VA dan 900 VA.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Umi Kalsum
Auriga Agustina
Umi Kalsum
EditorUmi Kalsum
Follow Us