Jokowi Targetkan Angka Kemiskinan Mencapai 0 Persen pada 2024

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo berharap angka kemiskinan di Indonesia bisa semakin berkurang. Bahkan, ia menargetkan angka kemiskinan di tahun 2024 harus mencapai 0 persen.
Hal tersebut dibahas Jokowi dalam rapat terbatas tentang Strategi Percepatan Pengentasan Kemiskinan di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (4/3). "Kita harapkan di 2024 kemiskinan ekstrem ini kita bisa pada berada posisi 0," ujar Jokowi.
1. Jokowi ingin program menterinya menyasar penduduk miskin

Untuk mencapai target tersebut, Jokowi meminta para menterinya bekerja lebih fokus lagi untuk menyasar penduduk yang miskin. Jokowi mengatakan, berdasarkan standar angka kemiskinan internasional yang digunakan oleh Bank Dunia, jumlah penduduk sangat miskin saat ini sebanyak 9,9 juta jiwa atau 3,371 dari jumlah penduduk Indonesia.
"Oleh sebab itu, kita bisa fokus menangani terlebih dahulu yang 9,91 (juta) jiwa ini. Karena itu, data tentang siapa dan di mana warga kita ini harus betul-betul akurat. Sehingga program bisa disasarkan tepat pada kelompok sasaran yang kita inginkan," jelas Jokowi.
2. Jokowi ingin strategi pengentasan kemiskinan terintegrasi

Jokowi meminta agar strategi pengentasan kemiskinan terkonsolidasi, terintegrasi dan tepat sasaran. Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan program-program di kementerian dan lembaga harus berkaitan dengan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
"Bagaimana intervensi dari sisi program untuk income generating warga miskin baik itu yang namanya KUR, Mekaar, Bank Wakaf Mikro, dana desa, UMi, saya kira bisa disasar ke sana," tutur dia.
3. Jokowi mengatakan angka kemiskinan di Jakarta menurun pada 2019

Merujuk data Badan Pusat Statistik, Jokowi menyampaikan bahwa angka kemiskinan menurun di tahun 2019. Dari yang awalnya 11,22 persen di tahun 2015, menjadi 9,22 persen di tahun 2019.
"Angka di bawah 10 persen ini adalah capaian yang sangat baik. Namun pekerjaan besar kita belum selesai dalam rangka menurunkan angka kemiskinan kita. Masih ada 24,7 juta jiwa yang harus dientaskan dari kemiskinan," ucapnya.