Cegah Ekspor Menurun, Pemerintah Sasar 12 Negara Baru

Jakarta, IDN Times - Penurunan ekspor pada masa mendatang jadi satu hal yang diwaspadai pemerintah saat ini. Hal itu yang jadi salah satu alasan Kementerian Koordinator bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) membentuk Satuan Tugas (Satgas) Peningkatan Ekspor Nasional.
Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso mengungkapkan bahwa pemerintah melalui Satgas tersebut mulai memetakan negara-negara tujuan ekspor lain di luar negara-negara tradisional yang jadi langganan ekspor RI.
"Nah kemarin kita diskusi ada usulan 12 negara, itu sedang kita diskusikan termasuk produk-produknya karena kalau kita lihat, ya tadi kan saya cerita, kita masih surplus, tapi kita harus waspada," ujar Susiwijono kepada awak media, di Jakarta, Kamis (25/1/2024).
1. Lokasi 12 negara yang jadi sasaran baru ekspor RI

Adapun 12 negara yang potensial jadi sasaran baru ekspor RI, di antaranya berada di Amerika Latin, Timur Tengah, dan Asia Selatan.
Menurut Susiwijono, ekspor itu tergantung dari demand atau permintaan di pasar global. Pemerintah ingin Indonesia punya posisi kuat tidak hanya dari sisi suplai, tetapi juga dari permintaannya.
"Kita ingin juga selain dari sisi supply penguatan produknya, sisi demand itu kan masalah negara tujuannya harus kita mulai letakkan. Jadi satu, kita selain negara-negara yang selama ini sudah kita tujuan ekspor, ada nontradisional market. Kemudian non-tradisional market mana saja, kita lagi pilah-pilah. Kita mulai melirik pasar Amerika Latin," tutur dia.
2. Kerja sama perdagangan bakal digali lebih dalam oleh pemerintah

Selain itu, Susiwijono juga menegaskan bahwa pemerintah bakal menggali lebih dalam beberapa kerja sama perdagangan dengan negara lain yang sudah dijalin oleh Indonesia.
Beberapa kerja sama perdagangan itu, di antaranya perjanjian komprehensif dan progresif untuk kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP), Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), hingga kerja sama aktif dengan negara-negara anggota OECD.
"Nanti kita akan aktif kembali di namanya CPTPP, yang Trans-Pasifik. Kemudian di RCEP, kita juga mulai gali lagi negara mana saja. Kemudian selain itu kan masih ada pasar Afrika, Timur Tengah, dan sebagainya," ujar Susiwijono.
3. Pembentukan Satgas Ekspor Nasional

Upaya-upaya tersebut sejalan dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2023 tentang pembentukan Satgas Peningkatan Ekspor.
Susiwijono pun mengatakan telah mengadakan Kick-off Technical Meeting atau Rapat Koordinasi Teknis yang membahas mekanisme dan rencana kerja Pokja Satgas. Pada pertengahan bulan depan baru akan diadakan Rapat Tingkat Menteri atau Tim Pengarah.
Dalam rapat tersebut dilakukan pertemuan dengan Kementerian/Lembaga (K/L), asosiasi pengusaha seperti Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).
"Kita targetkan nanti di pertengahan bulan depan, Februari nanti karena kebutulan Pak Menko (Airlangga) pengarahnya Satgas untuk peningkatan. Sebenarnya kita dorong mau seperti apa," ucap Susiwijono.
Sebagai informasi, Indonesia punya lima besar negara di dunia yang jadi langganan ekspor. Mereka adalah China, Amerika Serikat (AS), Jepang, Singapura, dan Korea Selatan.