Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

China dan AS Menurunkan Tarif Perang Dagang Selama 90 Hari

ilustrasi perang dagang antara China dan Amerika Serikat. (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
Intinya sih...
  • China dan AS sepakat turunkan tarif impor selama 90 hari, mengurangi ketegangan perang dagang
  • AS tangguhkan hampir semua tarif dengan China, sisakan 30 persen untuk menekan perdagangan fentanil

Jakarta, IDN Times – China dan Amerika Serikat menyepakati penurunan tarif impor timbal balik sebesar 115 poin persentase selama 90 hari. Langkah ini menjadi momen penting dalam meredakan perang dagang yang memanas bulan lalu. Kesepakatan diumumkan usai pertemuan delegasi kedua negara di Swiss.

Tarif “Hari Pembebasan” yang dikenakan AS akan ditangguhkan hampir seluruhnya, menyisakan 30 persen, termasuk 20 persen komponen untuk menekan perdagangan fentanil. Imbal baliknya, China akan memangkas tarif terhadap barang-barang asal AS menjadi 10 persen dari sebelumnya 125 persen. Penangguhan ini mulai berlaku pada 14 Mei 2025.

“Kedua negara akan menurunkan tarif timbal balik sebesar 115 poin persentase selama 90 hari,” kata Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, dilansir dari BBC, Senin (12/5/2025).

1. China tetap dorong koreksi total atas tarif sepihak AS

ilustrasi bendera China (pexels.com/aboodi vesakaran)

Juru bicara Kementerian Perdagangan China menyatakan kesepakatan tersebut sesuai harapan pelaku usaha dan masyarakat kedua negara. Mereka berharap AS terus melangkah searah dan menghentikan praktik tarif sepihak sepenuhnya. Kementerian itu juga menyebut perjanjian ini sebagai pijakan awal untuk menyelesaikan perbedaan dan memperkuat kerja sama.

Negara tersebut sebelumnya membalas tarif AS dengan mengenakan bea masuk 125 persen pada sejumlah produk dan membatasi ekspor mineral penting. Retaliasi ini dianggap oleh pihak AS sebagai tindakan tidak sebanding dan mendekati embargo penuh perdagangan.

Bessent menambahkan bahwa China menunjukkan keseriusan baru dalam membahas perdagangan ilegal fentanil.

“Untuk pertama kalinya pihak China memahami besarnya masalah yang terjadi di AS,” ujarnya, dilansir dari The Guardian, Senin (12/5/2025).

2. Pasar global langsung merespons positif pengumuman kesepakatan

ilustrasi saham naik (pexels.com/Jakub Zerdzicki)

Saham-saham global melonjak setelah kabar kesepakatan diumumkan. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 3 persen, sementara DAX Jerman dan CAC Prancis masing-masing naik 1,5 dan 1,2 persen. Bursa AS juga diperkirakan akan dibuka menguat hingga 3 persen.

Perusahaan pelayaran seperti Maersk dan Hapag-Lloyd mencatat lonjakan saham 12 dan 14 persen secara berurutan.

“Kami berharap ini bisa menjadi landasan untuk kesepakatan permanen yang memberikan kepastian jangka panjang bagi pelanggan kami,” kata Maersk.

Sebaliknya, harga emas turun 3 persen ke 3.224,34 dolar AS per ons, karena para investor mulai keluar dari aset aman usai situasi perdagangan membaik.

3. Pengamat nilai perjanjian ini melampaui ekspektasi pasar

ilustrasi kesepakatan kerjasama (pexels.com/Ketut Subiyanto)

William Xin dari Spring Mountain Pu Jiang Investment Management menilai, hasil kesepakatan dagang tersebut jauh melebihi ekspektasi pasar. Ia mengatakan, kesepakatan ini membawa kepastian, setelah sebelumnya pasar berada dalam kondisi yang sangat rapuh akibat ketegangan perdagangan.

Sementara itu, Hu Xijin menyebut perjanjian ini sebagai “kemenangan besar China” dalam mempertahankan prinsip kesetaraan. Wang Wen dari Universitas Renmin menilai pencapaian ini mengejutkan, namun mengingatkan friksi struktural antara kedua negara belum selesai.

Sebelumnya, perang tarif memicu kekhawatiran resesi global. AS memberlakukan tarif universal terhadap lebih dari 60 mitra dagang, termasuk China. Imbasnya, pelabuhan AS melaporkan penurunan tajam pengiriman barang, sementara jutaan pekerja di China terancam kehilangan pekerjaan akibat turunnya output pabrik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us