Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Corporate Raider: Penjarah Aset yang Mengincar Perusahaan Murah

Ilustrasi investor
Ilustrasi investor (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Corporate raider adalah investor yang membeli saham dalam jumlah besar untuk mengambil kendali perusahaan undervalued dan mendorong perubahan strategis.
  • Taktik yang digunakan corporate raider antara lain memanfaatkan kekuatan suara, menawarkan penjualan kembali saham dengan harga premium, dan mendorong divestasi aset.
  • Strategi perusahaan menghadapi corporate raider meliputi penerapan shareholders’ rights plan, aturan suara mayoritas super, dan pembelian kembali saham dari raider dengan harga premium atau greenmail.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Istilah corporate raider banyak digunakan dalam pembahasan pasar keuangan, terutama untuk menggambarkan investor yang masuk ke perusahaan publik dengan kepemilikan saham dalam jumlah besar.

Pola ini berkaitan dengan penggunaan hak suara pemegang saham dalam struktur pengambilan keputusan perusahaan. Berikut penjelasan lengkapnya!

1. Apa itu corporate raider?

ilustrasi investor
ilustrasi investor (IDN Times/Aditya Pratama)

Corporate raider merujuk pada investor yang berupaya mengambil kendali atas perusahaan yang dinilai undervalued alias dinilai terlalu rendah dengan membeli saham dalam jumlah besar sehingga memiliki pengaruh berarti. Dilansir Investopedia, kepemilikan tersebut memberi ruang bagi investor untuk terlibat dalam pengambilan keputusan strategis perusahaan.

Melalui hak suara yang dimiliki, corporate raider kerap mendorong perubahan kepemimpinan atau strategi bisnis. Langkah ini dalam sejumlah kasus berujung pada kenaikan harga saham, merger, atau penjualan aset, yang secara langsung mengubah arah dan struktur perusahaan.

2. Taktik yang digunakan corporate raider

ilustrasi investor
ilustrasi investor (IDN Times/Aditya Pratama)

Corporate raider umumnya memanfaatkan kekuatan suara untuk menempatkan pihak tertentu ke dalam jajaran dewan direksi. Selain itu, mereka dapat mengakumulasi saham dengan alasan mendorong perubahan, lalu menawarkan penjualan kembali dengan harga premium untuk memperoleh keuntungan.

Motivasi lain mencakup upaya mempersiapkan perusahaan untuk dijual atau digabung melalui merger yang dinilai mampu memberikan imbal hasil lebih besar. Langkah ini bisa dilakukan setelah manajemen menolak tawaran akuisisi yang dianggap memadai oleh investor tersebut.

Corporate raider juga dapat mendorong divestasi aset atau lini bisnis tertentu guna membuka nilai tersembunyi atau mengurangi beban keuangan perusahaan. Upaya efisiensi, termasuk penutupan fasilitas yang mahal atau pengurangan jumlah karyawan, kerap menjadi bagian dari strategi tersebut sebagai persiapan menuju aksi korporasi lanjutan.

3. Strategi perusahaan menghadapi corporate raider

Ilustrasi investor (IDN Times/Mia Amalia)
Ilustrasi investor (IDN Times/Mia Amalia)

Dari sisi manajemen, kehadiran corporate raider sering dipandang mengganggu stabilitas perusahaan karena terjadi di tengah upaya menjaga operasional bisnis. Tantangan tersebut mendorong perusahaan menyiapkan mekanisme perlindungan terhadap potensi pengambilalihan.

Sejumlah strategi yang umum digunakan antara lain penerapan shareholders’ rights plan atau poison pill, aturan suara mayoritas super, susunan dewan direksi bertahap, hingga pembelian kembali saham dari raider dengan harga premium atau greenmail. Perusahaan juga dapat meningkatkan tingkat utang atau melakukan merger strategis dengan pihak lain yang berperan sebagai white knight.

Nama Carl Icahn kerap disebut sebagai contoh corporate raider yang menggunakan berbagai taktik, mulai dari menjadikan perusahaan privat, memaksa pemisahan usaha, hingga mendorong divestasi aset.

Dalam perkembangannya, peran corporate raider di Amerika Serikat semakin dipandang sebagai penyeimbang terhadap kinerja manajemen yang dinilai kurang optimal di perusahaan terbuka.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us

Latest in Business

See More

Bank Mandiri Tebar Dividen Interim Rp9,3 Triliun

20 Des 2025, 08:35 WIBBusiness