Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dana KUR Bakal Naik Jadi Rp285 Triliun Lebih di 2022

Ilustrasi UMKM. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi UMKM. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso mengatakan pemerintah akan menambah dana Kredit Usaha rakyat (KUR) di 2022. Ia berjanji dana KUR pada tahun depan lebih besar daripada tahun ini yakni Rp285 triliun.

"Bahkan 2022 akan ditambah kuotanya dan bahkan dipermudah. Ini sedang kita diskusikan tapi lebih besar dari Rp285 triliun di 2022 nanti," kata Wimboh dalam webinar virtual, Selasa (28/12/2021).

1. Subsidi besar dan tanpa jaminan

Ilustrasi penggunaan Brimo. (Dok. BRI)
Ilustrasi penggunaan Brimo. (Dok. BRI)

Wimboh mengatakan, untuk pendanaan bagi UMKM, pemerintah sudah menyediakan dana luar biasa melalui KUR. Ia menyebut bantuan pendanaan bagi UMKM tersebut punya subsidi yang cukup besar yakni 6 persen dan ada yang tanpa jaminan.

"Bahkan dalam PEN masih ada subsidi PEN. Dan ada yang tanpa jaminan," ucap Wimboh.

2. OJK dorong milenial jadi pengusaha, janji bakal dibantu

ilustrasi pertumbuhan bisnis (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi pertumbuhan bisnis (IDN Times/Aditya Pratama)

Dengan penambahan dana KUR dan pendanaan bagi UMKM lainnya, OJK ingin mendorong agar milenial bisa menjadi pengusaha dan merebut momentum pembiayaan yang disebutnya sangat murah tersebut. Wimboh mengatakan pemerintah berjanji akan membantu milenial dalam menjalankan usahanya.

"Bagaimana milenial bisa merebut momentum tentang pembiayan yang sangat murah yang disediakan luar biasa dan juga disediakan ekosistem mulai dari pembinaan sampai penjualannya, sampai ekspor," ujar Wimboh.

3. OJK ajak perbankan alokasikan 30 persen untuk UMKM

Ilustrasi pelayanan publik. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi pelayanan publik. (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain itu, Wimboh berharap pemerintah daerah, perbankan, dan stakeholders terkait dapat kolaborasi untuk guna menggali potensi usaha di setiap-setiap daerah bagi milenial. Secara khusus ia meminta perbankan tidak hanya menyalurkan pembiayaan bagi UMKM dan usaha bagi milenial tapi juga mengejar dari sisi digitalisasi.

"Dan dengan teknologi, bahkan kita minta perbankan akses dengan digital, gak usah datang fisik dan jadi lebih cepat. Bapak presiden sudah memberikan arahan porsi UMKM di 2024 harus 30 persen secara nasional. Ada bank yang lebih dari 70 persen tapi bukan berarti 30 persen sudah berhenti, sehingga secara nasional bisa 30 persen," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Helmi Shemi
EditorHelmi Shemi
Follow Us