Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Di Forum ASEAN, Ma'ruf Amin Pamer Ekonomi Pesantren

Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam The ASEAN Business Awards 2023 di Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Senin (4/9/2023). (youtube.com/ASEAN BAC Indonesia 2023)

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden Ma’ruf Amin memamerkan konsep ekonomi pesantren yang dilakukan di Indonesia, di hadapan para pebisnis internasional.

Ma'ruf membagikan pengalaman Indonesia dalam mendukung UMKM di dalam negeri melalui pemberdayaan ekonomi pesantren. Hal itu disampaikan Wapres Ma'ruf dalam The ASEAN Business Awards 2023.

"Pesantren, institusi pendidikan yang sangat khas Indonesia, di masa lalu ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Kini peran dan fungsi pesantren terus mengalami ekspansi mengikuti perkembangan di tingkat nasional dan global, antara lain, penguatan fungsi pesantren sebagai penggerak kemandirian ekonomi rakyat, khususnya dalam menghasilkan produk-produk halal," kata Ma'ruf di Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Senin (4/9/2023).

1. Ekonomi pesantren menjadi strategi pengembangan ekonomi syariah

ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Ma'ruf mengatakan, ekonomi pesantren sudah menjadi bagian dari strategi pengembangan ekonomi syariah di Indonesia, yakni dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Terlebih, jumlahnya mencapai puluhan ribu dan menyebar di seluruh pelosok Tanah Air.

"Pesantren di Indonesia memiliki potensi ekonomi yang layak untuk dikembangkan secara optimal dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi ketimpangan," tuturnya.

2. Ada lebih dari 70 juta UMKM di ASEAN

Ilustrasi UMKM. (IDN Times/Aditya Pratama)

Ma'ruf menyebut ada lebih dari 70 juta UMKM di ASEAN. Setidaknya, lebih dari 90 persen usaha domestik di negara-negara ASEAN berbentuk UMKM. Di kawasan, UMKM berkontribusi menciptakan 85 persen lapangan kerja, serta menghasilkan 44 persen produk domestik bruto (PDB) dan 18 persen ekspor nasional.

"Sebaran UMKM di perkotaan dan perdesaan menjadikan UMKM tulang punggung bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan upaya mempersempit ketimpangan. UMKM juga menjadi motor penggerak inovasi dan kreativitas di kawasan," ujarnya.

3. Dunia dihadapkan oleh masalah ketimpangan ekonomi

ilustrasi ekonomi (IDN Times)

Menurutnya, para pihak harus optimis. Sebab, di tengah muramnya ekonomi dunia, ekonomi ASEAN mampu mencatatkan pertumbuhan di atas rata-rata ekonomi global.

Di sisi lain, dunia saat ini dihadapkan oleh masalah ketimpangan ekonomi. Oleh karena itu, agenda demokrasi ekonomi harus menjadi konsensus utama yang diusung oleh para pemimpin politik dan bisnis ASEAN.

"Yakni ikhtiar memadukan tujuan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi dalam satu paket pembangunan, salah satunya melalui afirmasi utuh terhadap pelaku UMKM," tambahnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us