Jakarta, IDN Times - Direktur PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB), Anthony Cottan mengundurkan diri dari jabatannya pada pekan lalu. MAPB merupakan perusahaan terbuka, yang mengengelola Starbucks Indonesia.
Adapun perusahaan telah menyampaikan pengunduran diri Anthony Cottan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dalam surat perseroan kepada otoritas Bursa disebutkan bahwa perusahaan telah menerima surat pengunduran diri dari Anthony Cottan dari jabatannya pada 27 Februari 2024.
"Perseroan menyampaikan bahwa pada hari Selasa, tanggal 27 Februari 2024, perseroan telah menerima surat pengunduran diri Bapak Anthony Cottan dari jabatannya selaku direktur utama perseroan efektif terhitung sejak tanggal surat pengunduran dirinya," kata Corporate Secretary MAPB, Liryawati, dikutip dari keterbukaan informasi BEI, dikutip Senin (4/3/2024).
Dikutip dari laman resmi perseroan, MAP Boga Adiperkasa merupakan salah satu anak perusahaan dari Grup MAP. MAPB merupakan pemain utama di bidang kafe dan restoran di Indonesia.
MAPB saat ini memiliki lebih dari 800 gerai yang tersebar di 44 kota di Indonesia. Portofolio MBA terdiri atas delapan merek terkemuka, yaitu Starbucks, Pizza Marzano, Krispy Kreme, Cold Stone Creamery, Godiva, PAUL Bakery, Genki Sushi, dan Subway.
Di bawah kepemimpinannya, merek-merek F&B MBA telah diakui sebagai rujukan industri F&B di Indonesia. Sebelum menjadi dirut, Anthony Cottan menjabat sebagai direktur divisi food MAPB dari 2001-2016.
Pada periode 1989–2001 sebelum bergabung dengan perusahaan, Cottan menjabat di Club Corporation Asia sebagai General Manager, yang menaungi sejumlah negara ASEAN selama 12 tahun masa jabatannya.
Anthony Cottan yang lahir di Portsmouth, Inggris pada 1964, lulus dari Southdowns Hotel School pada 1984. Dia memperoleh gelar MBA dari Oxford Brookes University, Inggris pada 2015.
Starbucks Indonesia pada 23 Februari lalu membantah isu yang menyebutkan bahwa perusahaan memberikan bantuan kepada Israel.
"Penting bagi kami untuk meluruskan hal ini, sebab penyebaran informasi yang salah tidak dapat dibenarkan - dan ini menyangkut lebih dari 6.000 partners (sebutan untuk karyawan), petani kopi, rekan bisnis, supplier hingga penerima manfaat kegiatan social impact kami yang adalah warga negara Indonesia," tulis Starbucks Indonesia dalam akunnya di Instagram.
Starbucks menegaskan tidak memiliki agenda politik dan tidak pernah menggunakan keuntungannya untuk mendanai operasional pemerintah atau militer mana pun. Starbucks menjunjung tinggi kemanusiaan, mengutuk kekerasan, hilangnya nyawa orang yang tak berdosa, serta semua ujaran kebencian dan senjata.