Dolar AS Tertekan Data Ekonomi, Rupiah Menguat

- Rupiah menguat terhadap dolar AS
- Nilai tukar rupiah mencapai Rp16.289 per dolar AS
- Potensi penguatan rupiah terbatas akibat kekhawatiran pasar terhadap kebijakan tarif baru Presiden AS
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengawali perdagangan akhir pekan, Jumat (21/2/2025) dengan menguat.
Berdasarkan data Bloomberg per pukul 09.05 WIB, rupiah berada di level Rp16.289 per dolar AS, melemah 48,50 poin atau 0,30 persen dibandingkan penutupan sebelumnya.
1. Rupiah diuntungkan oleh data manufaktur AS
Pengamat pasar keuangan, Lukman Leong, memperkirakan rupiah berpotensi menguat terhadap dolar yang melemah setelah data klaim pengangguran dan sektor manufaktur AS menunjukkan hasil lebih lemah dari perkiraan.
Data tersebut memicu spekulasi terkait kemungkinan bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) menurunkan suku bunga lebih cepat, sehingga menekan dolar.
"Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS," kata Lukman.
2. Tapi, penguatan rupiah kemungkinan akan terbatas
Namun, Lukman menilai penguatan rupiah terhadap mata uang Negara Paman Sam kemungkinan terbatas karena kekhawatiran pasar terhadap kebijakan tarif baru yang diumumkan Presiden AS, Donald Trump.
Trump memiliki rencana untuk menerapkan tarif tinggi pada berbagai sektor, termasuk otomotif dan farmasi. Hal itu berpotensi memicu ketegangan perdagangan global.
"Kekhawatiran tarif masih akan membatasi penguatan," ujar Lukman.
3. Rupiah berpeluang bergerak ke Rp16.250 per dolar
Dalam kondisi yang dia paparkan, Lukman memproyeksikan mata uang Garuda akan bergerak dalam rentang Rp16.250 hingga Rp16.350 per dolar AS dalam perdagangan akhir pekan ini.