Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rupiah Melemah Tipis, Pasar Waspadai Dampak Kebijakan Trump

Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan)
Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan)
Intinya sih...
  • Rupiah melemah 13 poin terhadap dolar AS, ditutup di level Rp16.337,50 per dolar AS.
  • Kurs referensi JISDOR menunjukkan rupiah menguat menjadi Rp16.344 per dolar AS, naik 13 poin dari sebelumnya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada penutupan perdagangan Kamis (20/2/2025) sore.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp16.337,50 per dolar AS alias terdepresiasi sebanyak 13 poin atau 0,08 persen dibandingkan penutupan sebelumnya.

1. Rupiah justru menguat di kurs referensi Bank Indonesia

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS justru mengalami penguatan berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang diterbitkan oleh Bank Indonesia (BI).

Pada Rabu, rupiah tercatat di level Rp16.357 per dolar AS. Namun, pada hari ini, rupiah menguat menjadi Rp16.344 per dolar AS, naik 13 poin. JISDOR mencerminkan nilai tukar rupiah berdasarkan transaksi di pasar valuta asing antarbank domestik.

2. Trump menyebabkan kekhawatiran di pasar keuangan

Analis pasar uang, Ibrahim Assuaibi menyebutkan pernyataan Presiden AS, Donald Trump tentang penerapan tarif 25 persen pada mobil, farmasi, dan semikonduktor dalam beberapa bulan ke depan meningkatkan kekhawatiran pasar.

Trump juga mempertimbangkan tarif serupa untuk semua impor kayu ke AS, yang berpotensi memperburuk ketegangan perdagangan global dan memicu perang dagang baru dengan China.

Meskipun mengancam tarif timbal balik terhadap mitra dagang utama, Trump tetap membuka kemungkinan kesepakatan dagang dengan China. Namun, keputusan sebelumnya untuk mengenakan tarif 10 persen terhadap China telah memicu respons keras dari negara tersebut.

Sementara itu, risalah rapat Federal Reserve (the Fed) pada 28-29 Januari menunjukkan sikap hati-hati para pejabat terhadap potensi tekanan inflasi akibat kebijakan perdagangan dan imigrasi AS. Mereka khawatir tarif yang diusulkan dapat mengganggu rantai pasokan global, meningkatkan biaya, dan mendorong inflasi.

"Ketidakjelasan seputar rencana Trump telah meningkatkan keraguan mereka untuk menerapkan pemotongan suku bunga pada tahun 2025," ujarnya.

3. Rupiah berpeluang menguat di perdagangan akhir pekan

Ibrahim menjelaskan pada perdagangan sore ini, rupiah ditutup melemah 13 poin terhadap dolar AS setelah sempat anjlok sebanyak 30 poin.

Untuk perdagangan Jumat (20/2/2025), Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun berpotensi menguat dalam rentang Rp16.290 hingga Rp16.340 per dolar AS.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us