Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dolar Melemah pada Yen, Euro Bertahan di Tengah Ketegangan Perdagangan

Ilustrasi dolar AS (freepik.com/jcomp)
Ilustrasi dolar AS (freepik.com/jcomp)
Intinya sih...
  • Dolar AS melemah terhadap yen Jepang, euro tetap menguat terhadap dolar setelah Trump mengumumkan kebijakan tarif baru global.
  • Kebijakan tarif dasar sebesar 10 persen untuk semua impor ke AS memicu reaksi di pasar mata uang, menyebabkan dolar turun 0,2 persen terhadap yen.

Jakarta, IDN Times - Nilai dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap yen Jepang, sementara euro tetap menguat terhadap dolar. Pergerakan ini terjadi setelah Presiden AS, Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif baru global yang diperkirakan akan memperburuk ketegangan perdagangan internasional.

Trump mengumumkan penerapan tarif dasar sebesar 10 persen untuk semua impor ke AS serta tarif lebih tinggi bagi mitra dagang utama negara tersebut. Kebijakan ini memicu reaksi di pasar mata uang, menyebabkan dolar turun 0,2 persen terhadap yen setelah sebelumnya sempat menguat.

1. Dampak kebijakan tarif baru

Kebijakan tarif yang diumumkan Trump mencakup berbagai tarif impor yang bervariasi, mulai dari 10 persen hingga 49 persen. Trump menampilkan grafik yang menunjukkan tarif yang dikenakan AS pada sebagian besar negara setara dengan setengah dari tarif yang dikenakan negara-negara tersebut terhadap produk AS.

Reaksi pasar terhadap kebijakan ini cukup cepat. Nilai tukar dolar terhadap yen turun menjadi 149,255 yen (Rp16,6 ribu), sementara euro sempat naik lebih dari 1 persen terhadap dolar sebelum akhirnya stabil di kenaikan 0,3 persen pada angka 1,0828 dolar AS (Rp17,8 ribu).

2. Reaksi pasar dan analis keuangan

Direktur perdagangan di Monex USA, Helen Given mengatakan, pasar mengalami fluktuasi besar akibat pengumuman tarif tersebut.

"Ini benar-benar seperti roller coaster. Pergerakan 100 basis poin dalam satu sesi bukan sesuatu yang biasa terjadi, bahkan dalam perdagangan yang volatil seperti ini," ujarnya.

Di sisi lain, Kepala strategi makro di Saxo Bank, John Hardy berpendapat kebijakan tarif ini akan memicu negosiasi balasan dari negara-negara mitra dagang AS.

"Akan ada banyak perundingan terkait tarif ini. Pertanyaannya adalah, seberapa besar tekanan yang dapat diberikan AS untuk mendapatkan konsesi dari negara lain," katanya, dilansir CNBC.

3. Respons dari pemimpin dunia

Perdana Menteri Kanada, Mark Carney berbicara dengan Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, mengenai rencana Kanada untuk menghadapi kebijakan perdagangan AS yang dianggap tidak adil. Kantor Perdana Menteri Kanada menyatakan mereka sedang menyusun strategi untuk melindungi kepentingan ekonomi negaranya.

Sementara itu, Gubernur Bank of Japan, Kazuo Ueda, memperingatkan tarif baru AS dapat memberikan dampak besar terhadap perdagangan global dan memperlambat pertumbuhan ekonomi dunia.

"Jika kebijakan ini diterapkan tanpa negosiasi lebih lanjut, kita bisa melihat dampak negatif yang signifikan terhadap perdagangan internasional," ujar Ueda.

Dengan meningkatnya ketegangan perdagangan ini, pasar keuangan global diperkirakan akan tetap bergejolak dalam beberapa waktu ke depan, sementara para pelaku bisnis dan pemerintahan terus mencari cara untuk meredam dampaknya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us