Dongkrak Investasi Properti, BTN Terapkan Tokenisasi DIRE

- BTN menjadi pionir tokenisasi aset properti di Indonesia melalui skema Dana Investasi Real Estat (DIRE) berbasis teknologi blockchain.
- Ketentuan produk DIRE sudah ada sejak 2017 sesuai Peraturan OJK Nomor 64/POJK.04/2017 tentang Dana Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.
Jakarta, IDN Times - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menjadi pionir tokenisasi aset properti di Indonesia melalui skema Dana Investasi Real Estat (DIRE) berbasis teknologi blockchain.
Skema tersebut dimungkinkan melalui kerja sama BTN dengan Reliance Group serta D3 Labs sebagai penyedia teknologi blockchain untuk tokenisasi aset digital. Sebelumnya, BTN juga tercatat menjadi pionir dalam sekuritisasi aset yang dikenal saat ini sebagai Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA).
1. Skema DIRE untuk dorong lebih banyak investor akses investasi properti

Direktur Risk Management Setiyo Wibowo mengatakan, BTN mendukung inovasi teknologi di sektor keuangan melalui tokenisasi aset digital. Tujuannya, agar lebih banyak investor dapat mengakses investasi properti, baik dalam negeri maupun luar negeri.
“BTN akan menyediakan aset-aset properti yang masih aktif sebagai debitur BTN dan memenuhi kriteria untuk menjadi underlying DIRE. DIRE tersebut akan diterbitkan dan dikelola Reliance untuk selanjutnya ditokenisasi oleh D3 Labs,” ujar Setiyo dalam keterangan tertulisnya, dikutip Rabu (31/7/2024).
2. Ketentuan produk DIRE terbit sejak 2017

Adapun, ketentuan produk DIRE sudah lama terbit sejak 2017 sesuai Peraturan OJK Nomor 64/POJK.04/2017 tentang Dana Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Sedangkan di luar negeri, instrumen ini dikenal dengan nama Real Estate Investment Trust (REIT).
Institusi yang menerbitkan DIRE akan memperoleh sejumlah manfaat, yakni pendanaan baru untuk menunjang ekspansi bisnis, insentif pajak, dan mengubah aset yang tidak likuid menjadi likuid. Sementara itu, investor yang berinvestasi pada DIRE juga akan mendapatkan sejumlah keuntungan, di antaranya alternatif investasi di bidang properti yang sangat terjangkau, perlindungan terhadap inflasi, dan transparansi.
Berdasarkan data pada website KSEI, hingga kini hanya terdapat enam produk DIRE yang telah diterbitkan di pasar modal dalam negeri.
“Memang tidak mudah untuk menjual produk investasi berbasis properti, meskipun banyak orang Indonesia yang meminati investasi di sektor properti. Dengan adanya tokenisasi DIRE, pasar atau basis investornya dapat menjadi lebih luas, transaksinya lebih banyak, dan pengalihan kepemilikannya lebih mudah,” tutur Direktur Utama PT Reliance Manajer Investasi, Akhabani.
3. Tokenisasi DIRE di pasar global naik signifikan

Menurut CEO D3 Labs, Tigran Adiwirya mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini menjadi primadona bagi investor global. Hal ini tercermin dari akumulasi realisasi penanaman modal asing (PMA) yang mencapai 946,4 juta dollar Amerika atau setara dengan Rp14,19 triliun pada akhir kuartal I-2024.
"Dengan akumulasi tersebut, Indonesia dipandang sebagai salah satu pasar negara berkembang yang paling potensial di dunia," ujarnya.
Dengan begitu, adopsi blockchain untuk tokenisasi digital aset keuangan cukup masif dalam beberapa tahun terakhir karena pasarnya sangat likuid dan efisien.
Tokenisasi DIRE di pasar global, lanjut Tigran, mengalami pertumbuhan yang pesat, yaitu mencapai 178 juta dolar Amerika Serikat (AS) pada September 2023 atau tumbuh sekitar 90 persen dari posisi 2022. Pertumbuhan ini didorong dari penerapan teknologi blockchain yang membuka akses pada peluang investasi baru, memberikan kesempatan bagi D3 Labs, bersama dengan BTN dan Reliance untuk menangkap peluang tersebut.
“Kami ingin membantu lembaga jasa keuangan mengembangkan inovasi produk dan jasa layanannya dengan mengutamakan keamanan, transparansi, dan akuntabilitas,” ujar Tigran.
Setiyo mengatakan, pengembangan tokenisasi DIRE akan dilakukan melalui Sandbox atau uji coba bersama OJK yang dilakukan oleh Reliance Group dan D3 Labs.
“Dalam hal ini, investor akan membeli DIRE yang ditawarkan oleh Reliance Group dan unit penyertaannya akan dikonversi menjadi token digital oleh D3 Labs sehingga dapat memperluas pasar hingga ke luar negeri,” ucap Setiyo.