Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

DPR Bakal Panggil Mendag buat Bahas Persiapan RI Hadapi Tarif Trump

IMG_3701.jpeg
Anggota Komisi VI DPR RI, Rachmat Gobel. (IDN Times/Aditya Mustaqim)
Intinya sih...
  • Pemerintah harus siapkan strategi perlindungan pasar dalam negeri.
  • Pasar Indonesia terlalu terbuka.
  • Pemerintah harus lebih perhatikan industri lokal.

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi VI DPR RI, Rachmat Gobel dari fraksi Nasdem mengatakan Komisi VI akan menggelar rapat kerja dengan Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso pekan depan.

Dalam rapat itu, dia akan meminta keterangan Budi terkait persiapan Indonesia menghadapi dampak tarif impor resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

"Senin kita ada rapat dengan Kementerian Perdagangan," kata Rachmat usai menghadiri IDN Times Leadership Forum di IDN HQ, Jakarta, Jumat (11/7/2025).

1. Pemerintah harus siapkan strategi perlindungan pasar dalam negeri

Ilustrasi aktivitas di pabrik (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Ilustrasi aktivitas di pabrik (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Hal utama yang akan ditanyakan Rachmat kepada Kemendag adalah strategi perlindungan pasar dalam negeri saat tarif resiprokal berlaku. Sebab, menurutnya akan ada banyak negara yang mengalihkan ekspornya ke Indonesia karena juga dikenakan tarif resiprokal.

"Negara-negara yang juga mendapatkan dampak daripada kebijakan Donald Trump yang ekspornya terganggu, dia akan masuk ke Indonesia. Ini yang harus kita jaga," tutur Rachmat.

2. Pasar Indonesia terlalu terbuka

Ilustrasi impor (Dok Bea Cukai)
Ilustrasi impor (Dok Bea Cukai)

Dia mengatakan, perlindungan pasar domestik harus diperketat karena selama ini terlalu terbuka, sehingga produk impor mudah masuk. "Kita ini kan, pasar kita ini terlalu terbuka. Sehingga memberikan dampak kepada industri dalam negeri kita. Pemerintah harus kontrol pasar kita, jaga," ucap Rachmat.

Salah satu pintu masuknya produk asing menurutnya melalui aplikasi belanja online. "Belum lagi kalau orang yang belanja lewat pakai TikTok segala, kan harus dilindungi. Kualitasnya rendah, nggak bagus," ujar Rachmat.

3. Pemerintah harus lebih perhatikan industri lokal

Aktivitas buruh di salah satu pabrik di Kota Madiun. IDN Times/ Riyanto.
Aktivitas buruh di salah satu pabrik di Kota Madiun. IDN Times/ Riyanto.

Rachmat menekankan agar pemerintah mengendalikan pasar demi menjaga industri lokal agar tidak mati, apalagi jika ada ancaman banjirnya produk impor dari China.

"Nah mereka harus benar-benar melakukan kontrol yang besar kepada industri kita sendiri. Karena kalau tidak, mati juga kita. Kan yang tadi misalnya China, yang China tadinya ekspor ke sana ada masalah, dia larinya ke Indonesia. Kita mati, kita juga ada masalah ekspor, dalam domestik kita juga kena," tutur Rachmat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us