Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Duh, 7 Persen Orang Dewasa di Indonesia Tak Punya Rekening Bank

Ilustrasi rekening bank (123rf/mrgao)
Intinya sih...
  • OJK ungkap Indonesia masuk 7 negara dengan populasi dewasa tak memiliki rekening bank
  • Global Findex Database 2021: 7% masyarakat dewasa Indonesia tak punya rekening bank, lebih tinggi dari laki-laki

Jakarta, IDN Times - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, Indonesia masuk dalam daftar 7 negara, dengan populasi orang dewasa terbanyak yang tidak memiliki rekening bank.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi mengatakan, otoritas terus berupaya meningkatkan tingkat inklusi keuangan melalui beberapa program.

“Misalnya, kita punya bulan inklusi keuangan itu, kita kerja sama dengan semua PUJK (Pelaku Usaha Jasa Keuangan) bagaimana untuk membukakan akses keuangan untuk mereka yang belum,” kata dia yang akrab disapa Kiki itu usai acara Edukasi Keuangan bagi Perempuan UMKM di Aula Serba Guna Perpusnas Jakarta, Selasa (23/4/2024).

1. Daftar negara dengan populasi orang dewasa terbanyak yang tak punya rekening

ilustrasi bank (IDN Times/Aditya Pratama)

Berdasarkan data Global Findex Database 2021, sekitar 7 persen dari masyarakat dewasa Indonesia tidak memiliki rekening bank.

Laporan tersebut mengungkap bahwa potensi perempuan lebih besar untuk tidak memiliki rekening  dibandingkan laki-laki. Sekitar 740 juta perempuan atau 13 persen dari seluruh orang dewasa secara global menunjukkan bahwa 54 persen dari mereka tidak memiliki rekening bank.

Berikut daftar negara dengan populasi orang dewasa terbanyak yang tidak memiliki rekening bank:

  • India : 17 persen
  • China: 9 persen
  • Pakistan: 8 persen
  • Nigeria: 5 persen
  • Mesir: 4 persen
  • Indonesia: 7 persen
  • Bangladesh: 4 persen

2. Indeks literasi keuangan di 2022 capai 50,33 persen

ilustrasi ekonomi (IDN Times)

Sementara itu, berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK), indeks literasi dan inklusi keuangan perempuan pada 2019 masing-masing sebesar 36,13 persen dan 75,15 persen. Angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki dengan indeks literasi mencapai 39,94 persen dan inklusi 75,15 persen.

Oleh sebab itu, pada 2020 hingga 2022, OJK menjadikan perempuan sebagai sasaran prioritas dalam arah strategis literasi keuangan.

Adapun, indeks literasi keuangan perempuan di 2022 menjadi lebih tinggi yakni sebesar 50,33 persen dibanding laki-laki 49,05 persen. Namun, indeks inklusi keuangan laki-laki masih tetap lebih tinggi, yakni sebesar 86,28 persen, dibanding indeks inklusi keuangan perempuan di angka 83,88 persen.

3. Target inklusi keuangan 2024 capai 90 persen

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. (IDN/Triyan)

Tercatat target tingkat inklusi keuangan di Indonesia mencapai 90 persen pada 2024. Angka 90 persen merupakan target yang telah ditetapkan oleh Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) untuk 2024.

Guna mencapai target dimaksud, OJK secara masif melakukan edukasi dan literasi keuangan bekerja sama dengan seluruh stakeholder, seperti perbankan, pasar modal, asuransi, dana pensiun, pembayaran, dan lain-lain.

Selain itu, OJK bersama dengan pemerintah daerah juga menyusun dan mengimplementasi program inklusi keuanga melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Keseluruhan rangkaian program ini bertujuan membangun masyarakat Indonesia yang terliterasi, teredukasi, dan juga terlindungi.​

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us