Dukung Keberlanjutan, Cinema XXI Sulap Minyak Jelantah Jadi Biofuel

- Cinema XXI mengimplementasikan program keberlanjutan dengan pengumpulan minyak jelantah untuk bahan baku biofuel.
- Program ini bertujuan mendorong transisi energi dan menjaga kualitas produk F&B yang ramah lingkungan.
- Kolaborasi Cinema XXI dengan TUKR berhasil menghasilkan 52.766 kg minyak jelantah yang telah diolah, mencegah emisi karbon, dan melindungi kesehatan masyarakat.
Jakarta, IDN Times - PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) atau Cinema XXI mengimplementasikan inisiatif keberlanjutan secara bertahap. Hal ini untuk memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat.
Plt. Head of Cinema Operations Cinema XXI Ricky Samsoedin mengatakan, program keberlanjutan dilakukan secara bertahap oleh perusahaan sebagai langkah untuk mendorong transisi energi.
Cinema XXI melakukan program pengumpulan minyak jelantah melalui kerja sama dengan TUKR, perusahaan Indonesia yang mengoperasikan pengumpulan minyak jelantah (used cooking oil/UCO).
"Meskipun kegiatan usaha Cinema XXI tidak terkait langsung dengan aktivitas yang berdampak pada lingkungan hidup, perusahaan tetap berkomitmen untuk berperan serta dalam menjaga dan melindungi lingkungan,” kata Ricky dalam Media Briefing di Plaza Indonesia, Rabu (5/6/2024).
1. Minyak jelantah dikumpulkan sebagai pasokan bahan baku produksi biofuel

Limbah minyak jelantah dari proses produksi dan bisnis Cinema XXI, oleh TUKR dikumpulkan sebagai pasokan bahan baku produksi biofuel yang lebih ramah lingkungan jika dibandingkan fossil fuel.
Secara bertahap, ke depannya seluruh lokasi Cinema XXI akan berpartisipasi untuk pengumpulan minyak jelantah. Langkah ini, lanjut Ricky, selaras dengan komitmen perusahaan dalam menjaga kualitas produk makanan dan minuman yang disajikan kepada konsumen.
"Seperti penggunaan minyak goreng, kami menjaga agar warna minyak gorengnya tidak gelap atau keruh. Di sisi lain, kami juga menjaga agar minyak jelantah ini tetap dapat dimanfaatkan dan tidak mencemari lingkungan,” imbuh dia.
2. Cinema XXI selalu gunakan kemasan ramah lingkungan

Selain itu, Cinema XXI juga selalu menggunakan kemasan yang aman dan ramah lingkungan untuk rangkaian produk Food and Beverage (F&B). Perseroan telah mulai menggunakan bahan-bahan biodegradable yang mudah terurai di alam dan dapat didaur ulang.
"Cinema XXI juga memperhatikan penggunaan bahan baku yang berkualitas tinggi dan baik untuk kesehatan, seperti menggunakan biji jagung Non-Genetically Modified Organism (Non-GMO), gula kelapa organik, dan trans-fat-free oil untuk produk popcorn,” kata dia.
3. Pengolahan minyak jelantah beri dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat

Head of Brand & Partnership TUKR Adhi Putra Tawakal mengatakan, kolaborasi dengan Cinema XXI dalam inisiatif pengolahan minyak jelantah ini bertujuan memberikan dampak positif untuk lingkungan dan masyarakat.
“Kami bersyukur dapat menjadi bagian dari inisiatif keberlanjutan yang dilakukan Cinema XXI, dan harapannya akan makin banyak perusahaan maupun individu yang memiliki motivasi dan gerakan yang sama untuk mendorong Indonesia bahkan dunia menjadi lebih baik dan sehat,” kata dia.
4. Periode November 2023 hingga Maret 2024, minyak jelantah yang dikumpulkam capai 52.766 kg

Berdasarkan laporan TUKR pada periode November 2023 hingga 31 Maret 2024, sebanyak 209 lokasi bioskop Cinema XXI telah berpartisipasi dalam program pengumpulan minyak jelantah, dengan total yang berhasil diolah mencapai 52.766 kg.
Dengan demikian, Cinema XXI telah berkontribusi mencegah sekitar 175.027 kg emisi karbon, menjaga kemurnian hingga 52.766 juta liter air, dan melindungi kesehatan lebih dari 52.766 anggota masyarakat.
Komitmen keberlanjutan Cinema XXI sejalan dengan misi TUKR dalam memanfaatkan minyak jelantah menjadi sumber daya energi yang lebih ramah lingkungan.
Hal ini juga didukung dengan sertifikasi dari International Sustainability & Carbon Certification (ISCC) yang dimiliki oleh TUKR yang menjadi garansi bahwa limbah minyak jelantah dari Cinema XXI telah memenuhi persyaratan standar keberlanjutan tinggi yang ditetapkan oleh Uni Eropa.
"Sertifikasi ini juga membuka akses ke pasar biodiesel Eropa sehingga minyak jelantah dari Cinema XXI mempunyai keunggulan kompetitif, serta memiliki peluang baru untuk diolah menjadi bahan bakar berkelanjutan,” kata Adhi.