Efek Trump Masih Membara, Rupiah Lesu Pagi Ini

- Kurs rupiah melemah 41 poin ke Rp16.297 per dolar AS pada pembukaan perdagangan.
- Trump's policies and threats of tariffs on Canada and Mexico cause the US dollar to strengthen.
- The Federal Reserve has no plans to lower the Fed Fund Rate due to potential inflation from Trump's import tariff policies.
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan pagi ini, Jumat (31/1/2025).
Mengutip data Bloomberg pagi ini, kurs rupiah melemah 41 poin atau 0,25 persen ke level Rp16.297 per dolar AS. Pada pukul 09.05 WIB, kurs rupiah makin melemah hingga 46,5 poin atau 0,29 persen ke Rp16.302,5.
1. Kebijakan Trump masih berdampak signifikan ke pasar
Menurut pengamat pasar keuangan, Lukman Leong, gebrakan-gebrakan Presiden AS, Donald Trump yang baru kembali menjabat masih menjadi pengaruh terbesar terhadap pasar keuangan.
Kebijakan Trump yang fokus untuk dalam negeri mendorong pergerakan nilai tukar dolar AS.
“Dolar AS yang sempat melemah pascadata pertumbuhan PDB AS kuartai IV-2024 yang lebih rendah dari perkiraan berbalik menguat setelah Trump yang kembali mengancam tarif 25 persen kepada Kanada dan Meksiko,” ucap Lukman kepada IDN Times.
2. The Fed masih pertahankan suku bunga acuan
Atas kebijakan Trump yang dinilai bisa memicu inflasi AS, Bank Sentral Federal Reserve (The Fed) belum berencana menurunkan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR), yang saat ini di level 4,25-4,5 persen.
Menurut pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra, kebijakan itu semakin mendorong penguatan dolar AS.
“Pasar juga melihat Bank Sentral AS bakal tidak memangkas suku bunga untuk sementara waktu karena potensi kenaikan inflasi akibat kebijakan kenaikan tarif impor Trump,” tutur Ariston.
3. Prediksi pergerakan rupiah hari ini
Atas faktor-faktor itu, Ariston memprediksi rupiah akan melemah pada perdagangan hari ini.
“Hari ini rupiah masih berpeluang melemah terhadap dolar AS ke arah Rp16.300, dengan potensi support di kisaran Rp16.200,” ucap Ariston.