Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah atas mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan, Selasa (20/2/2024).
Mengutip RTI, kurs rupiah ditutup melemah 32 poin atau 0,21 persen ke Rp15.639 per dolar AS sore ini.
Pada pembukaan perdagangan pagi tadi, kurs rupiah melemah 18 poin atau 0,12 persen ke Rp15.625 per dolar AS. Sepanjang perdagangan hari ini, kurs rupiah bergerak di kisaran Rp15.607-15.662 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah menyentuh Rp15.659 per dolar AS.
Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan kurs rupiah pada penutupan pada Senin, (19/2) kemarin, yang ada di level RpRp15.630 per dolar AS. Data JISDOR BI menunjukkan rupiah mengalami pelemahan pada sore ini dibandingkan akhir pekan lalu.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menilai, pelemahan rupiah dipengaruhi sentimen negatif pelaku pasar terhadap gejolak ekonomi global.
Apalagi, negara-negara maju seperti Jepang dan Inggris mengalami resesi ekonomi. Belum lagi pemangkasan suku bunga acuan di China yang belum diyakini bisa membantu perekonomian Negeri Bambu tersebut.
“Selain kekhawatiran melemahnya perekonomian negara importir komoditas terbesar di dunia ini, Inggris dan Jepang juga memasuki resesi pada akhir tahun 2023, meningkatkan kekhawatiran atas melambatnya pertumbuhan ekonomi global,” kata Ibrahim.
Atas dasar faktor-faktor tersebut, Ibrahim memprediksi kurs rupiah akan melemah terhadap dolar AS, besok, Rabu (21/2/2024).
“Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.650-15.720,” kata Ibrahim.