Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ekonomi Jepang Q2-2022 Tumbuh 2,2 Persen

Presiden Joko "Jokowi" Widodo melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang Kishida Fumio di Istana Kepresidenan Bogor, pada Jumat (29/4/2022) (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Ekonomi jepang sebagai ekonomi terbesar ketiga di dunia kembali ke level sebelum masa pandemi COVID-19. Produk domestik bruto (PDB) Jepang tumbuh 2,2 persen year on year (YoY) pada kuartal kedua 2022.

Kantor Kabinet Jepang menyatakan tumbuhnya ekonomi Jepang di kuartal kedua 2022 disebabkan oleh mulai melonggarnya kebijakan COVID-19 yang diterapkan oleh pemerintah Jepang, khususnya di sektor bisnis.

Angka PDB 2,2 persen pada kuartal kedua 2022 sebenarnya lebih rendah dari estimasi sejumlah ekonom yakni sebesar 2,6 persen. PDB Jepang sebesar 2,2 persen artinya ukuran ekonomi Negeri Sakura telah mencapai 542,1 triliun atau setara dengan 4,1 triliun dolar AS.

1. Ekonomi Jepang di Q3 2022 diproyeksikan tumbuh lagi

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Ekonom di Norinchukin Research Institute, Takeshi Minami, mengatakan dirinya memproyeksikan jika pertumbuhan ekonomi Jepang akan kembali tumbuh di kuartal III 2022. Meskipun, sejumlah faktor masih bisa untuk membuat ekonomi Jepang anjlok.

"Ekonomi Jepang telah kembali ke level sebelum pandemi COVID-19 ya, namun pertumbuhan ekonomi Jepang masih kalah jika dibandingkan dengan sejumlah negara lainnya," kata Takeshi seperti dikutip dari Bloomberg pada Senin (15/8/2022).

2. Pelonggaran protokol COVID-19 di sektor bisnis topang perekonomian Jepang

Suasana kota Tokyo, Jepang (IDN Times/Anata)
Suasana kota Tokyo, Jepang (IDN Times/Anata)

Lebih lanjut, berakhirnya pembatasan pandemi COVID-19 di sektor bisnis pada akhir Maret lalu membantu menopang perekonomian Jepang. Belanja konsumen yang menyumbang lebih dari setengah output ekonomi Jepang memimpin pertumbuhan dalam bentuk belanja modal.

Menurut Kantor Kabinet, pelonggaran aturan COVID-19 meningkatkan pengeluaran untuk restoran dan hotel serta pakaian.

3. Bank Sentral Jepang diharapkan tetap lakukan pelonggaran kebijakan fiskal

Mata uang yen Jepang (tokyoreview.net)

Sejumlah ekonom mengharapkan bank sentral Jepang untuk tetap pada kebijakan pelonggaran mereka saat ini. Pemerintah diharapkan terus memberikan dukungan untuk keluarga yang terkena dampak pandemi dan kenaikan harga di tengah krisis global.

Sementara itu, negara-negara maju lainnya melakukan hal yang sebaliknya dengan menaikkan suku bunga untuk memperhitungkan permintaan dan inflasi yang tinggi.

Gubernur Bank of Japan, Haruhiko Kuroda, telah berulang kali mengatakan bahwa bank sentral harus mempertahankan program pelonggaran untuk mendukung perekonomian sampai inflasi benar-benar mereda. 

Sejauh ini, para ekonom memperkirakan pertumbuhan di Jepang akan moderat untuk sisa tahun ini. Untuk kuartal ketiga, analis memperkirakan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,2 persen.

Share
Topics
Editorial Team
Hafit Yudi Suprobo
EditorHafit Yudi Suprobo
Follow Us