Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Elon Musk Umumkan Fokus Kembali ke Perusahaan Tesla

Postingan foto Elon Musk di X (28/10/2024). (x.com/Elon Musk)
Intinya sih...
  • Tesla alami penurunan laba drastis pada kuartal pertama 2025, dengan pendapatan bersih turun 71 persen dan penjualan kendaraan turun 20 persen.
  • Elon Musk akan mengurangi keterlibatannya di Department of Government Efficiency mulai bulan Mei, menanggapi kekhawatiran fokusnya merugikan Tesla.
  • Kontroversi politik Elon Musk sebagai kepala DOGE memicu protes; Tesla showroom jadi target unjuk rasa dan vandalisme di Eropa dan AS.

Jakarta, IDN Times – Tesla mengalami penurunan laba drastis pada kuartal pertama 2025, dengan pendapatan bersih anjlok 71 persen dibanding tahun lalu. Penjualan kendaraan juga turun hingga 20 persen, menjadikannya penurunan penjualan terbesar dalam sejarah perusahaan.

Di tengah situasi itu, Elon Musk menyatakan akan mulai mengurangi keterlibatannya di Department of Government Efficiency (DOGE) mulai bulan Mei.

“Mulai bulan depan, Mei, alokasi waktu saya untuk DOGE akan berkurang secara signifikan,” kata Musk dalam panggilan bersama investor, dikutip CNN Business, Rabu (23/4/2025).

Pernyataan itu datang saat para analis mulai khawatir fokus Musk di pemerintahan merugikan Tesla. Meski mengaku tetap mendukung DOGE, Musk mengatakan sebagian besar pekerjaan sudah selesai, sehingga ia bisa kembali memprioritaskan Tesla.

1. Aktivisme politik Elon Musk picu kemarahan dan sabotase terhadap Tesla

Dukungan Elon Musk terhadap Donald Trump. (x.com/Elon Musk)

Kontroversi politik Elon Musk selama menjabat sebagai kepala DOGE di bawah pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memicu rentetan protes. Tesla showroom menjadi target unjuk rasa dan vandalisme dalam beberapa bulan terakhir, terutama di Eropa dan AS. Popularitas Musk yang merosot di kalangan pendukung liberal membuat sebagian pelanggan lama beralih ke merek pesaing.

Musk menolak tuduhan bahwa aktivismenya merusak reputasi Tesla dan menyebut para demonstran sebagai pihak yang kehilangan manfaat dari anggaran yang ia potong.

“Saya pikir hal yang benar untuk dilakukan adalah melawan pemborosan dan penipuan dan mencoba mengembalikan negara ke jalur yang benar,” ujarnya.

Sementara itu, kelompok penggerak protes, Tesla Takedown, membantah tuduhan Musk dan menyebut aksi mereka murni berdasarkan kesadaran sipil. Mereka mengatakan para peserta adalah relawan, bukan pihak yang dibayar oleh siapapun.

2. Perang dagang dan jatuhnya nilai mobil bekas memperparah kondisi

Tesla (unsplash.com/Tesla Fans Schweiz)

Tesla juga terpukul oleh kebijakan tarif baru yang diberlakukan oleh Trump sejak awal April. Meski kendaraan Tesla dirakit di AS, sebagian besar komponennya masih diimpor, sehingga tetap terdampak oleh lonjakan tarif. Perusahaan mengaku akan meninjau kembali panduan keuangan akibat ketidakpastian perdagangan global.

“Sulit mengukur dampak dari perubahan kebijakan perdagangan global terhadap rantai pasok otomotif dan energi, struktur biaya kami, serta permintaan barang tahan lama dan layanan terkait,” tulis Tesla.

Masalah lain datang dari harga mobil bekas Tesla yang turun lebih dari 10 persen dalam setahun terakhir, menurut data iSeeCars.com. Penurunan itu menggerus nilai aset Tesla yang memiliki banyak unit kendaraan melalui skema sewa, sekaligus menjadi sinyal negatif bagi calon pembeli baru.

3. Persaingan ketat dan target ambisius Tesla untuk masa depan

ilustrasi logo BYD (unsplash.com/P.L.)
ilustrasi logo BYD (unsplash.com/P.L.)

Tesla menghadapi tekanan berat dari produsen mobil listrik lain, terutama dari China yang kini menjadi pasar EV terbesar di dunia. Perusahaan BYD, misalnya, berhasil melampaui penjualan Tesla dalam beberapa kuartal terakhir dan berpeluang merebut posisi puncak pada 2025. Pangsa pasar Tesla di AS juga telah jatuh di bawah 50 persen dan menunjukkan tren penurunan.

"Saya agak khawatir bahwa di papan peringkat, peringkat dua hingga 10 akan diisi oleh perusahaan-perusahaan China," katanya, dikutip dari NPR, Rabu (23/4/2025).

Musk tetap percaya diri Tesla akan mempertahankan posisi teratas di pasar global. Ia menyebut proyek robotaksi dan robot humanoid sebagai kunci profitabilitas jangka panjang perusahaan.

“Namun, saya tidak khawatir karena peringkat pertama akan diisi oleh Tesla,” imbuhnya.

Tesla juga mengonfirmasi rencana merilis model EV yang lebih terjangkau pada akhir Juni dan mengumumkan peluncuran layanan robotaksi tanpa setir dan pedal dalam beberapa bulan mendatang. Namun, kapasitas produksi untuk model baru itu belum terlihat dalam daftar produksi perusahaan tahun ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bagus Samudro
EditorBagus Samudro
Follow Us