Kontroversi Gestur Elon Musk di Pelantikan Trump, Mirip Hormat Nazi

Jakarta, IDN Times - CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk banjir kritik usai memperlihatkan gestur seperti salam Nazi di acara pelantikan Presiden ke-47 Amerika Serikat Donald Trump. Gestur itu ditampilkan Elon Musk saat berpidato.
Elon Musk berbicara di depan pendukung Trump beberapa jam setelah perwakilan republican itu dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat. Elon Musk memuji hasil Pilpres AS pada 4 November sebagai kemenangan luar biasa.
"Ini adalah persimpangan jalan peradaban manusia," kata Elon Musk di Capital One Arena di Washington DC seperti dilansir Aljezeera.com, Selasa (21/1/2025).
"Yang ini sangat penting. Terima kasih telah mewujudkannya, terima kasih!" tambah Elon Musk.
Setelah itu, Musk menepukkan tangan kanan ke dada, lalu merentangkan lengan ke atas. Dalam pose itu, posisi telapak tangan Elon mengarah ke Bawah dengan jari-jari tertutup rapat.
Gestur ini diduga mirip dengan hormat Nazi. Elon Musk mengulang gestur ini beberapa kali sambil berkeliling menghadap ke pendukung Trump.
Aksi pria yang ditunjuk memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah di era Donald Trump ini menuai polemic di dunia maya. Sejumlah warganet menuduh Elon memberikan salam Sieg Heil yang berkaitan erat dengan Adolf Hitler.
Salah satu media Israel, Haaretz menyebut, Elon Musk tampak mengakhiri pidato dengan Salut Romawi, sebuah penghormatan fasis yang sering diasosiakan dengan Nazi.
Pembelaan juga disampaikan The Anti-Defamation League (ADL), salah satu organisasi menentang anti-semitisme. Mereka menyebut, Elon Musk membuat gestur yang canggung karena sangat antusias, bukan salam Nazi.
"Dalam momen ini semua pihak harus memberi sedikit kelonggaran, bahkan mungkin memanfaatkan keraguan dan mengambil nafas," kata ADL dalam unggahan di X.
"Ini adalah awal baru, mari kita berharap kesembuhan dan upaya menuju persatuan di bulan dan tahun berikutnya," tambahnya.