Embraer Berhasil Jual Lebih dari 2 Ribu Unit Pesawat Jet Bisnis

- Pesawat tipe Praetor menjadi yang terpopuler
- Embraer berhasil catatkan pendapatan yang kuat pada kuartal II 2025
- Embraer tidak termasuk dalam tarif AS 50 persen ke Brasil
Jakarta, IDN Times - Embraer berhasil mencatatkan penjualan pesawat jet bisnis hingga lebih dari 2 ribu unit pada Jumat (29/8/2025). Keberhasilan ini menunjukkan bahwa pesawat buatan perusahaan asal Brasil itu semakin populer.
Tak hanya di segmen pesawat jet bisnis, Embraer juga mencatatkan kesuksesan pada divisi pesawat tempur. Pada awal Agustus, Lithuania bersedia membeli sejumlah pesawat Embraer C-390 Millennium untuk meningkatkan pertahanannya
1. Pesawat tipe Praetor menjadi yang terpopuler
Presiden Embraer, Michael Amalfitano mengungkapkan bahwa popularitas pesawat dari keluarga Praetor semakin berkembang, terutama di kalangan penerbangan korporasi.
“Pesawat Praetor 500 dan Praetor 600 sudah menjadi pesawat pilihan mereka sehingga membuat pesawat itu memiliki teknologi dan performa yang belum dapat tergantikan di kelasnya,” ujarnya, dikutip dari Aero Time.
Pesawat Praetor 500 diklaim mampu menempuh jarak antarbenua hingga 6.186 km ketika menampung empat penumpang. Kemampuan ini menunjukkan pesawat Praetor dapat menghubungkan pesawat ke destinasi di seluruh dunia.
2. Embraer berhasil catatkan pendapatan yang kuat pada kuartal II 2025

CEO Embraer, Francisco Gomes Neto menyebut bahwa Embraer berhasil mencatatkan pendapatan yang kuat di segmen pesawat jet bisnis pada kuartal UU 2025 dengan nilai mencapai 29,7 miliar dolar AS (Rp488 triliun).
Sementara itu, kenaikan pendapatan yang mencapai 64 persen di segmen pesawat jet bisnis ini dicapai berkat kedisiplinan harga dan tingginya volume dan perbaikan produk. Embraer berhasil mengirimkan 61 pesawat pada kuartal II 2025.
3. Embraer tidak termasuk dalam tarif AS 50 persen ke Brasil

Embraer mengungkapkan bahwa perusahaannya berhasil keluar dari tarif Amerika Serikat (AS). Pernyataan ini menyusul penetapan tarif barang impor dari Brasil ke AS sebesar 50 persen.
“Kami melanjutkan kepercayaan untuk mengembalikan tarif ke nol untuk industri penerbangan global. Yang terpenting adalah kami mendukung dialog antara pemerintah AS dan Brasil untuk menghasilkan yang terbaik bagi kedua negara,” ungkapnya, dilansir dari Mercopress.
AS memutuskan untuk tidak memasukkan 700 pesawat, suku cadang pesawat, dan komponen lainnya yang diimpor dari Brasil. Sebelumnya, terdapat kekhawatiran Embraer terkait tarif sebesar 50 persen kepada produknya.