Garuda akan Tawarkan Cuti Tanpa Gaji Buat Pegawai

Jakarta, IDN Times - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk berencana menawarkan opsi cuti di luar tanggungan. Artinya, Garuda berencana menawarkan cuti terhadap pegawainya tanpa digaji atau unpaid leave.
Saat ini, Garuda memang sedang dirundung krisis keuangan. Bahkan, utang perusahaan mencapai Rp70 triliun. Oleh sebab itu, perusahaan berupaya memperbaiki kinerja keuangan, salah satunya dari sisi kepegawaian.
1. Unpaid leave diutamakan untuk pegawai hamil dan yang melanjutkan kuliah

Direktur Utama Garuda Irfan Setiaputra mengatakan, opsi ini ditawarkan terutama untuk pegawai yang sedang hamil. Dengan demikian, pegawai yang sedang hamil bisa menghabiskan waktu lebih banyak dengan calon bayinya.
"Khususnya buat mereka yang baru melahirkan, atau yang akan melahirkan, supaya memberi mereka ruang lebih luas untuk bersama anak," kata Irfan dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (21/6/2021).
Selain itu, pihaknya juga berencana menawarkan unpaid leave untuk pegawai yang melanjutkan kuliah.
"Atau yang punya keperluan-keperluan lain terutama mereka yang ambil kuliah atau sekolah, dan ada kepentingan lain yang di mana mereka bisa meninggalkan perusahaan dalam kurun waktu tertentu," katanya.
2. Garuda sudah tawarkan pensiun dini

Saat ini, Garuda menawarkan opsi pensiun dini. Menurutnya, sudah ada 1.099 pegawai yang setuju untuk pensiun dini.
"Pensiun dini kita tawarkan, dan ini mengikuti Undang-undang (UU) Ketenagakerjaan untuk teman-teman pensiun dini ini, jadi kita memang tawarkan. Memang sayangnya ada 1.099," ungkap Irfan.
3. Pensiun dini dilakukan bertahap sampai akhir tahun

Pensiun dini akan dilakukan secara bertahap, karena perusahaan menyesuaikan ketersediaan dana untuk para pegawai tersebut.
"Memang kita sepakati pada waktu kita umumkan itu, eksekusi pensiun dini itu disesuaikan dengan ketersediaan dana dan akan dilakukan secara bertahap. Jadi sampai SK pensiun mereka belum ke luar, tetap berstatus karyawan dengan hak dan kewajiban," ujar Irfan.
Pensiun dini akan mulai dilaksanakan pada akhir bulan ini hingga akhir 2021.
"Kita insyaallah akan mulai di akhir bulan ini dan kita berharap sampai akhir tahun bisa kita selesaikan. Persis seperti program yang kita lakukan tahun 5-6 bulan juga eksekusinya. Waktu itu sekitar 600-700 orang," ujar Irfan.