Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Grab Didemo di Sejumlah Kota, Wamenaker: Akan Ada Aturan Baru

Wakil Menteri Tenaga Kerja, Immanuel Ebenezer menemui driver ojol yang demo menuntut THR pada Senin (17/2/2025). (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Wakil Menteri Tenaga Kerja, Immanuel Ebenezer menemui driver ojol yang demo menuntut THR pada Senin (17/2/2025). (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Intinya sih...
  • Wamenaker soroti aksi demonstrasi pengemudi Grab yang minta hapus 'Grab Hemat' karena merugikan pendapatan.
  • Noel: Aplikator asing harus prioritaskan kesejahteraan driver, dukung aksi demo dengan cara damai.

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer Gerungan menyoroti aksi demonstrasi yang dilakukan pengemudi ojek online terutama Grab di berbagai kota belakangan ini.

Untuk diketahui, aksi demonstrasi dilakukan di sejumlah kota dengan tuntutan kepada Grab menghapus 'paket hemat' atau layanan 'Grab Hemat' yang diberlakukan sejak 17 Januari 2025 silam.

Menurut pria yang karib disapa Noel tersebut, aplikator seperti Grab dan lainnya yang datang dari luar negeri mesti mengedepankan kesejahteraan para pengemudinya.

"Aplikator-aplikator asing ini harus lebih mengedepankan kesejahteraan para driver-nya (sebagai mitra mereka). Kami di Kementerian Ketenagakerjaan akan segera menyusun regulasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan driver-driver ojek online," ujar Noel di Jakarta, dikutip Minggu (20/4/2025).

1. Aplikator dan pengemudi mesti saling menguntungkan

Ilustrasi pengemudi Grab Bike. (dok. Grab Indonesia)
Ilustrasi pengemudi Grab Bike. (dok. Grab Indonesia)

Selain itu, Noel menekankan, penggunaan istilah "mitra" seharusnya bermakna hubungan yang setara dan saling menguntungkan antara aplikator dan pengemudi. Sebutan "mitra" justru bukan menjadi celah untuk menekan salah satu pihak, dalam hal ini para pengemudi online.

"Kalau disebut mitra, harus sama-sama untung, bukan cuma aplikatornya saja," kata dia.

2. Noel dukung aksi unjuk rasa pengemudi Grab

Ilustrasi Grab/ IDN TImes Dini Suciatiningrum
Ilustrasi Grab/ IDN TImes Dini Suciatiningrum

Noel pun menyatakan dukungannya terhadap aksi unjuk rasa yang dilakukan para pengemudi Grab. Meski begitu, Noel meminta kepada para pengemudi Grab untuk melakukan aksi unjuk rasa secara damai.

"Saya mendukung para driver Grab yang menyuarakan aspirasinya. Tapi tentu saja, aksi itu harus dilakukan dengan cara-cara yang elegan, menjaga kondusivitas, dan menghindari kekerasan," ujar dia.

3. Kantor Grab sempat kena segel

Massa aksi menyegel kantor Grab Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Massa aksi menyegel kantor Grab Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Sebelumnya, ratusan mitra pengemudi Grab menggelar aksi demonstrasi di berbagai kota seperti Cirebon, Semarang, Mataram, dan Kupang. Menurut mereka, program 'Grab Hemat' merugikan mitra pengemudi sebab tarif yang lebih rendah berdampak langsung pada menurunnya pendapatan.

Di Mataram, aksi massa bahkan memuncak dengan penyegelan Kantor Grab. Para pengemudi mendesak agar operasional Grab di Nusa Tenggara Barat (NTB) dihentikan.

Koordinator aksi, Rudy Santono menjelaskan demonstrasi telah dimulai sejak Senin sebelumnya. Kala itu, mereka telah menyampaikan sejumlah tuntutan kepada manajemen Grab Mataram.

"Kami sudah beri waktu 3x24 jam untuk merespon tuntutan kami, tapi sampai batas akhir Kamis, 17 April 2025 tidak ada jawaban," kata Rudy.

Akibat tidak adanya respons, para pengemudi memutuskan untuk menyegel Kantor Grab. Rudy menegaskan,

"Kalau tuntutan tidak dipenuhi, lebih baik Grab angkat kaki dari Lombok. Tidak masalah, kami masih punya banyak pilihan aplikasi lain. Tidak perlu ada Grab di sini kalau hanya merugikan teman-teman ojol," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us