Biaya Pelatihan Kartu Prakerja Bakal Dipangkas Jadi Rp500 Ribu

Jumlah peserta akan ditingkatkan jadi 6,5 juta orang

Jakarta, IDN Times - Program Kartu Prakerja terus menuai kontroversi sejak awal digulirkan pada 11 April 2020. Sejumlah instrumen dalam program tersebut menuai kritik, salah satunya anggaran untuk biaya pelatihan sebesar Rp1 juta.

Angka itu dinilai terlalu besar dan mubazir. Di sisi lain, dana tersebut dianggap menguntungkan platform yang menjadi mitra Kartu Prakerja. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Kepala Bappenas) Suharso Monoarfa mengungkapkan bahwa biaya pelatihan Kartu Prakerja akan dipangkas.

"Nah sekarang biaya pelatihan (akan) diturunkan Rp500 ribu," ujarnya dalam live instagram bersama IDN Times, Minggu (10/5).

1. Jumlah peserta akan ditingkatkan sebanyak 880 ribu orang

Biaya Pelatihan Kartu Prakerja Bakal Dipangkas Jadi Rp500 RibuMenteri Bappenas Suharso Monoarfa (Live Instagram bersama IDN Times)

Selisih anggaran itu, kata Suharso, akan dialokasikan untuk meningkatkan jumlah peserta Kartu Prakerja. Ia menyebut pemerintah akan menambah jumlahnya sebanyak 880 ribu orang.

"Mudah-mudahan bisa nambah yang tadinya target 5,6 juta jadi 6,5 juta. 6,5 jutaan kemungkinan bisa meng-cover 1,7 atau sampai 2 juta yang kena PHK," katanya.

Senada dengan Suharso, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara memastikan bahwa biaya pelatihan Kartu Prakerja akan dievaluasi dan jumlah pesertanya ditingkatkan.

"Nilai pelatihan yang Rp1 juta akan diturunkan, karena memang gak kepakai juga selama 2 batch yang jalan. Diturunkan, jumlah peserta kita tambah," jelas Suahasil.

Baca Juga: Raup Rp83 M, Skill Academy Dicap Mitra Kartu Prakerja Paling Untung

2. Anggaran dan jumlah peserta Kartu Prakerja mengalami peningkatan dari rencana awal

Biaya Pelatihan Kartu Prakerja Bakal Dipangkas Jadi Rp500 RibuAlokasi anggaran Kartu Prakerja. IDN Times/Rahmat Arief)

Sebagai informasi, anggaran Kartu Prakerja tahun ini ditingkatkan dari rencana awal Rp10 triliun menjadi Rp20 triliun. Peningkatan anggaran ini diikuti dengan penambahan penerima Kartu Prakerja, dari 2 juta orang menjadi 5,6 juta orang sepanjang tahun ini.

Setiap peserta Kartu Prakerja akan mendapatkan biaya untuk pelatihan skilling (kemampuan), upskilling (peningkatan kemampuan), dan re-skilling (penggantian kemampuan). Para peserta masing-masing akan mendapatkan bantuan dari pemerintah sebesar Rp3,55 juta.

Rinciannya, bantuan pembiayaan pelatihan mencapai Rp1 juta per orang yang akan dibayarkan langsung kepada lembaga pelatihan, lalu insentif langsung Rp600 ribu per bulan yang berlangsung selama empat bulan. Insentif tersebut ditujukan sebagai uang saku bagi para peserta. Serta insentif setelah menyelesaikan survei kerja senilai Rp150 ribu.

Hingga saat ini, baru ada 456.265 peserta Kartu Prakerja atau 8,14 persen dari target 5,6 juta peserta.

Ada 168.111 orang peserta gelombang pertama dan 288.154 orang gelombang kedua. Ada pun untuk jumlah peserta gelombang ketiga masih menunggu pengumuman pemerintah. Sedangkan, pembukaan gelombang keempat belum diumumkan hingga saat ini.

3. Insentif Kartu Prakerja belum sepenuhnya cair

Biaya Pelatihan Kartu Prakerja Bakal Dipangkas Jadi Rp500 RibuIlustrasi insentif (IDN Times/Arief Rahmat)

Program Kartu Prakerja telah memasuki gelombang ketiga. Hingga kini, baru gelombang pertama yang sudah cair insentif pesertanya. Meski dijadwalkan insentif tersebut sudah cair sejak 6 Mei, hingga kini masih ada peserta yang belum mendapatkan insentif.

Founder dan CEO dari Portal Berita Hukum dan Politik Gresnews, Agustinus Edy Kristianto, yang mencoba menjadi peserta pada gelombang pertama, mengatakan belum ada insentif Kartu Prakerja.

Meski demikian, dia telah mendapat penjadwalan yang terbagi dalam empat tahap, yakni 11 Mei 2020, 10 Juni, 10 Juli, dan 9 Agustus. Masing-masing sebesar Rp600 ribu.

"Tertera status: belum diproses. Kalau diklik tertulis begini: proses penerimaan saldo membutuhkan waktu 3-5 hari kerja sejak tanggal transfer. Insentif pengisian survei I yang Rp50 ribu belum nongol," tulisnya dalam akun Facebooknya.

"Ya nanti liat aja tanggal 11 Mei 2020," ujarnya kepada IDN Times.

Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Panji Winanteya Ruky membenarkan bahwa pencairan insentif dilakukan tidak secara menyeluruh kepada semua peserta.

"Gelombang pertama sudah cair. Dibayarkan. Sesuai rekonsiliasi dan kapasitas kami," katanya saat dikonfirmasi IDN Times.

Baca Juga: Dievaluasi, Biaya Pelatihan Kartu Prakerja Rp1 Juta Akan Diturunkan

Topik:

  • Anata Siregar
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya