Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketua Kadin Indonesia, Rosan P. Roeslani. (IDN Times / Auriga Agustina)

Jakarta, IDN Times - Meski Presiden Joko "Jokowi" Widodo telah meminta pengusaha untuk mempertahankan para pekerjanya, kondisi ekonomi yang tertekan akibat wabah virus corona (COVID-19) membuat sejumlah sektor usaha tak sanggup membayarkan gaji.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani mengakui sebagian pengusaha telah merumahkan dan melakukan PHK kepada karyawannya untuk menjaga kelangsungan bisnisnya. Menurut data Kementerian Tenaga Kerja, sebanyak 1 juta pekerja sudah dirumahkan dan di-PHK.

Rosan mengatakan kondisi itu bisa kian parah jika pandemik ini terus berlangsung sampai Juni mendatang. Sebab, kemampuan dunia usaha untuk membayar karyawannya hanya bisa bertahan hingga Juni 2020. 

"Memang saya bicara dengan teman-teman asosiasi, mereka bertahannya bisa sampai Juni aja nih kebanyakan," katanya kepada IDN Times ketika dihubungi, Kamis (9/4). 

Sektor apa yang paling rentan mengalami PHK?

1. Rosan akui dunia usaha sedang mengalami tekanan bisnis yang berat

Pelaku bisnis konveksi di Tulungagung terimbas pandemi corona, IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Rosan tak memungkiri bila pandemik COVID-19 membuat sektor dunia usaha tertekan. Opsi merumahkan dan melakukan PHK kepada karyawan pun tak terhindarkan. 

"Kalau di pengusaha memang berat ya sekarang. Dan memang paling banyak istilahnya di rumahkan. Karena kalau di PHK mesti bayar pesangon. Sedangkan kalau bayar pesangon cashflow nggak ada. Sedang berat," ungkap Rosan. 

Ia justru khawatir bila pandemik COVID-19 berlangsung lama, maka badai PHK akan semakin besar. "Itu pun sekarang sudah banyak yang merumahkan, terutama yang berdampak langsung. Seperti perhotelan, pariwisata. 

Yang kita khawatirkan gelombang PHK ini makin lama makin besar," tambahnya. 

2. Industri padat karya dalam ancaman badai PHK besar

Editorial Team

Tonton lebih seru di