Hermanto Tanoko: Hanya Boleh 2 Anggota Keluarga di Satu Perusahaan

Jakarta, IDN Times - Komisaris Utama Avia Avian sekaligus CEO Tancorp, Hermanto Tanoko mengungkapkan komitmen ayahnya yang hanya memperbolehkan dua orang anggota keluarga ikut berkecimpung dan mengurusi perseroan.
Komitmen ini pun dijalankan hingga kini, bukan tanpa alasan keputusan itu dilakukan untuk menjaga integritas dan reputasi perseroan.
"Jadi kami benar-benar memperkuat posisi Avian setelah 2003 mengingat saat itu sudah ada (20 orang) di generasi ketiga. Jadi enggak mungkin masuk semuanya masuk dalam struktur perusahaan, sehingga kami sudah komitmen dengan ayah saya dengan keluarga di satu perusahaan hanya boleh dua member family dan lebih dari itu enggak boleh," tegas Hermanto saat menjadi pembicara dalam Fortune Indonesia Summit (FIS) 2024, di Jakarta, Kamis (7/3/2024).
1. Menangkap peluang di sektor lain

Meski tak masuk struktur perusahaan, Hermanto menyebut anggota keluarga yang lain menangkap peluang usaha dari sektor lain seperti properti, bisnis food and beverage, bisnis hotel, bisnis kosmetik.
"Sesungguhnya itu semua ada benang merahnya tapi kalau diceritakan tentu besar sekali tapi semua itu akhirnya membuat perusahaan. Sehingga tahun 2016 kami sudah melihat begitu banyak perusahaan dan kami miliki karyawan sudah puluhan ribu sehingga akhirnya kami mensetup holding company dengan 8 sub holding dengan divisi yang berbeda-beda," jelasnya.
2. Targetkan 3 perusahaan IPO tahun ini

Dengan merapikan struktur perusahaan, maka Hermanto berharap compunded annual growth rate (CAGR) dapat tumbuh 24 persen dalam 10 tahun ke depan.
"Jadi bagaimana kami bisa membuat seluruh perusahaan bertumbuh tinggi. Meski agresif kami konservatif dalam finance dan kami menjaga reputasi integritas meski saat ini growth kami tinggi. Tahun ini target kami 2024 ada 3 perusahaan akan IPO " ucapnya.
Terkait rencana IPO, ia pun enggan menjelaskan lebih lanjut dan detail kapan waktunya dan perusahaan mana yang akan melantai di bursa.
Initial Public Offering atau IPO adalah kondisi ketika saham sebuah perusahaan pertama kali dijual ke masyarakat luas.
Selama perjalananya, Avian terus beronovasi dan mengembangkan bisnisnya. Pada 1985, perusahaan mulai memproduksi cat otomotif, yang terdiri dari cat top coat, cat primer, dan cat semprot.
Penjualan pun meningkat hingga perusahaan memutuskan untuk membeli lahan seluas 60 ribu meter persegi pada 1987. Lahan tersebut kemudian digunakan untuk ekspansi pabrik dan gudang.
3. Berpikir positif untuk mencari strategi meraih impian

Dengan demikian, Hartanto pun menyampaikan pesan bagi generasi Z untuk merubah cara berpikir menjadi positif untuk dapat menemukan strategi untuk menggapai impian.
"Bagaimana kalau sudah mempunyai mindset positif punya impian yang besar kita tinggal bagaimana untuk mencari strategi atau mau menjalani proses agar bisa meraih impian yang sudah diinginkan," jelasnya.