Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

IIF Akselerasi Proyek Ekonomi Biru dengan Skema KPBU

WhatsApp Image 2025-12-04 at 08.47.24.jpeg
Head of Advisory IIF, Irman Boyle. (Dok/Istimewa).
Intinya sih...
  • Dorong penerapan ekonomi biru dengan prinsip ESG: IIF berperan dalam mendorong pengembangan infrastruktur maritim yang berkelanjutan
  • Cari alternatif pembiayaan inovatif: Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta menjadi kunci untuk memastikan potensi maritim Indonesia dapat dimanfaatkan secara optimal
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) turut mendukung agenda pemerintah dalam transformasi ekonomi biru. Sebagai katalis pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia, IIF terus berperan aktif mendorong proyek-proyek infrastruktur yang memiliki dampak sosial dan lingkungan serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Head of Advisory IIF, Irman Boyle menjelaskan, IIF memiliki sejumlah portofolio pada proyek-proyek ekonomi biru, termasuk keterlibatan langsung dalam pembangunan Pelabuhan Anggrek di Gorontalo melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

"Melalui pembiayaan dan dukungan teknis, IIF berperan dalam mendorong pengembangan infrastruktur maritim yang berkelanjutan, memperkuat konektivitas logistik laut, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat pesisir tanpa mengabaikan aspek perlindungan lingkungan," ujar Irman dalam keterangannya, Kamis (4/12/2025).

1. Dorong penerapan ekonomi biru dengan prinsip ESG

IIF Akselerasi Proyek Ekonomi Biru dengan Skema KPBU
PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) sudah menyalurkan pembiayaan untuk pembangunan sektor telekomunikasi dan informasi (TI) sebesar Rp3,1 triliun hingga akhir 2024, untuk memperkuat pengembangan ekonomi digital Indonesia. (Dok/Istimewa)). ac

Ia menambahkan, inisiatif ini mencerminkan komitmen IIF untuk memperluas kontribusinya terhadap ekonomi biru sekaligus memastikan penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) pada sektor maritim nasional.

Pada proyek tersebut, IIF berperan sebagai salah satu pemberi pembiayaan (lender). Keberhasilan proyek ini menjadi bukti konkret implementasi KPBU pada sektor ekonomi biru yang dapat direplikasi di daerah lain. Selain itu, Irman juga menyampaikan, IIF terlibat dalam layanan konsultasi untuk proyek ekonomi biru lainnya, seperti pengembangan Ferry Terminal di Batam yang menghubungkan kota Batam dengan Singapura.

Kegiatan ini memanfaatkan dan mengoptimalkan sumber daya kelautan melalui peningkatan konektivitas maritim yang menghasilkan dampak ekonomi bagi masyarakat pesisir serta mendukung pertumbuhan sektor kelautan secara berkelanjutan.

“Pemerintah daerah memiliki peluang untuk mengembangkan infrastruktur sektor ekonomi biru menggunakan skema KPBU, yang memungkinkan investor swasta berpartisipasi. Hal ini pada akhirnya dapat membantu mengatasi keterbatasan anggaran daerah sekaligus mempercepat pembangunan,” ujar Irman.

2. Cari alternatif pembiayaan inovatif

IIF Akselerasi Proyek Ekonomi Biru dengan Skema KPBU
ilustrasi pembiayaan (pexels.com/@pixabay)

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Indonesia Climate Change Trust Fund Yahya Rachmana Hidayat, mendorong pemerintah daerah untuk mencari alternatif pembiayaan inovatif dan berkelanjutan bagi sektor infrastruktur, termasuk melalui IIF.

Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta menjadi kunci untuk memastikan potensi maritim Indonesia dapat dimanfaatkan secara optimal, sekaligus menjaga kelestarian ekosistem laut bagi generasi mendatang.

3. PT IIF bukukan laba bersih Rp124 miliar

IIF Akselerasi Proyek Ekonomi Biru dengan Skema KPBU
ilustrasi laporan keuangan (pexels.com/RDNE Stock project)

Adapun PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) mencatat laba bersih sebesar Rp124 miliar hingga September 2025, meningkat 28 persen secara year-on-year (YoY). Sementara itu, laba sebelum pajak untuk sembilan bulan pertama 2025 mencapai Rp175 miliar, naik 34 persen YoY.

"Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga sebesar 11 persen (yoy) menjadi Rp987 miliar, serta penurunan beban bunga sebesar sembilan persen (year on year/yoy) menjadi Rp558 miliar," kata Presiden Direktur & CEO IIF Rizki Pribadi Hasan dalam keterangan tertulis, Jumat (31/10).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

IIF Akselerasi Proyek Ekonomi Biru dengan Skema KPBU

04 Des 2025, 23:55 WIBBusiness