Impor Bahan Peledak Pindad Masih Mandek di Pelabuhan, Ini Penyebabnya

- Impor bahan peledak PT Pindad tertahan di pelabuhan, butuh persetujuan lintas kementerian yang akan dibahas dalam rapat koordinasi.
- Bahan peledak sudah sampai lebih dulu tanpa kelengkapan syarat impor, termasuk rekomendasi dari Kemenhan, sehingga ditahan di pelabuhan.
- Setelah diajukan syarat impornya, barulah rekomendasi impor dari Kemenhan terbit namun tidak bisa langsung dikeluarkan dari pelabuhan.
Jakarta, IDN Times - Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan hingga saat ini impor bahan peledak yang dilakukan PT Pindad masih tertahan di pelabuhan.
Zulhas mengatakan, untuk bisa dirilis dari pelabuhan, diperlukan persetujuan dari lintas kementerian yang akan dibahas dalam rapat koordinasi yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
“Sampai sekarang belum, tim kita dengan Menko lagi membicarakan ini, nunggu persetujuan dari rapat itu,” kata Zulhas di kantor IDN, Jakarta, Kamis (6/6/2024).
1. Syarat impor baru dilengkapi saat bahan peledak sudah sampai di Indonesia

Zulhas mengatakan, bahan peledak itu sudah sampai di Indonesia lebih dulu, tanpa adanya kelengkapan syarat impor, termasuk rekomendasi dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Oleh sebab itu, Direktorat Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) harus menahannya di pelabuhan.
PT Pindad baru mengajukan syarat-syarat impornya pada akhir Maret 2024, termasuk rekomendasi Kemenhan.
“Nah tapi dia sudah masuk barang. Nah mungkin lama ngurus-ngurus itu, maka baru selesai di akhir Maret, April keluar. Terus lengkap, baru bisa jalan, tapi barang masuk sebelumnya,” ucap Zulhas.
2. Rekomendasi impor bahan peledak dari Kemenhan sudah terbit

Setelah diurus, barulah rekomendasi impor dari Kemenhan terbit. Namun, memang barang itu tak bisa langsung dikeluarkan dari pelabuhan.
“Orang kalau anu sedikit, takut ambil keputusan. Kan sebetulnya itu bisa saja keluar, orang bahan peledak di pelabuhan, semua persyaratan ada. Cuma dia masuk duluan, syaratnya belakangan,” tutur Zulhas.
3. Bos Pindad ngeluh ke Zulhas

Adapun persoalan itu dibeberkan Zulhas pada Jumat (31/5) lalu. Dia mengatakan, Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose menyambanginya saat itu untuk meminta bantuan.
“Saya jam 9 sudah siap, sudah mau jalan dari rumah, sudah rapi. Tapi tamunya gak habis-habis. Terakhir tadi datang Dirut PT Pindad, Dirut PT Pindad datang, karena mendesak, ya saya terima,” kata Zulhas dalam peluncuran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 di kantor Kemendag.