PLN Klaim Sudah Ganti 7,7 Juta Meter Listrik yang Kedaluwarsa

8,7 juta meter listrik sisanya masih dalam proses

Jakarta, IDN Times - PT PLN mengklaim telah mengganti 7,7 juta meter listrik pelanggan yang kedaluwarsa pekan ini. Sementara, 8,7 juta meter listrik sisanya masih dalam proses.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, penyebab lebih dari 14 juta meteran listrik pelanggan kedaluwarsa lantaran proses tera ulang meteran listrik terkendala keterbatasan laboratorium meteorologi milik Kementerian Perdagangan.

"Tantangan terbesar adalah keterbatasan kapasitas laboratorium tera ulang yang dimiliki Kementerian Perdagangan untuk menjangkau pelanggan PLN yang meterannya perlu ditera ulang," kata Zulkifli dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII, Rabu (17/6).

1. PLN mengklaim penggantian stand meter lebih efektif alih-alih melakukan tera ulang

PLN Klaim Sudah Ganti 7,7 Juta Meter Listrik yang KedaluwarsaIlustrasi Meteran Listrik. IDN TImes/Hana Adi Perdana

Berdasarkan analisis internal yang dilakukan PLN, kata Zulkifli, penggantian meter pada meteran listrik yang berusia di atas 15 tahun jauh lebih efektif dan efisien alih-alih melakukan tera ulang.

"Biaya tera ulang hampir sama dengan penggantian meter di mana sebelum meter dipasang 100 persen dilakukan peneraan oleh badan meteorologi dan diberikan segel dan uji akurasi sebelum serah terima ke unit PLN," jelas Zulkifli.

Berdasarkan Permendag Nomor 68 Tahun 2018 tentang Tera Dan Tera Ulang Alat-Alat Ukur, Takar, Timbang, dan Perlengkapannya, kata Zulkifli, tera ulang pada meteran listrik bersifat wajib. Dalam aturan tersebut, meteran listrik harus ditera setiap 10 tahun oleh petugas tera agar tertib ukur sektor energi.

"PLN mengikuti peraturan berlaku sebagaimana Permendag tersebut untuk melakukan pembaruan meter. Kami terus berkoordinasi dengan Kemendag untuk mempercepat proses," katanya.

Baca Juga: Viral Tagihan Listrik Sampai Rp20 Juta, PLN: Harus Bayar

2. Kemendag bersurat ke BUMN terkait 14 juta meteran listrik yang kedaluwarsa

PLN Klaim Sudah Ganti 7,7 Juta Meter Listrik yang KedaluwarsaIlustrasi tegangan listrik PT PLN Persero. IDN Times/Axel Joshua Harianja

Sebelumnya, Direktur Metrologi Kementerian Perdagangan Rusmin Amin mengatakan ada 14 jutaan meteran listrik yang sudah kedaluwarsa. Menindaklanjuti hal itu, Kemendag telah melayangkan surat ke Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Kami melihat jumlah kWh meter yang sudah habis masa teranya itu kira-kira sekitar 14 jutaan, cukup banyak. Ini menurut saya tidak memberi kepastian dari sisi pelanggan, apakah alat ukur mereka ini masih layak dipakai atau tidak," ujar Rusmin dalam diskusi virtual pada Senin (15/6).

3. Konsumen merugi 15,84 persen

PLN Klaim Sudah Ganti 7,7 Juta Meter Listrik yang KedaluwarsaIlustrasi Meteran Listrik. IDN TImes/Hana Adi Perdana

Rusmin mengatakan, pihaknya pernah melakukan uji sampling meter listrik di wilayah Jawa Barat dan Banten pada 2011. Pengujian ini untuk meter kWh mekanik kelas dua dengan jumlah sampel sebanyak1.278 unit meter yang berumur lebih dari 10 tahun. Hasilnya, 62 persen atau 792 unit meter listrik tidak lolos uji.

Menurut Rusmin, potensi kerugian akibat meter kWh yang belum ditera ulang sebanyak 349 unit meter atau 56,8 persen nilai kesalahan dan merugikan PLN dengan rata-rata 17,46 persen. Selain itu, sebanyak 266 unit merugikan masyarakat lantaran pencatatan tidak presisi.

"Konsumen merugi 15,84 persen," jelas Rusmin.

Sebagai informasi, meter listrik jenis elektronik dan mekanik memiliki perbedaan masa tera. Stand meter elektronik yang biasa dipakai pelanggan prabayar masa tera selama 15 tahun, sementara stand meter mekanik yang dipakai pelanggan pascabayar memiliki masa tera 10 tahun. 

Baca Juga: PLN Dicecar DPR Soal Polemik Lonjakan Tagihan Listrik

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya