Indonesia Kini Punya 91 Smelter, 48 Sudah Beroperasi

Jakarta, IDN Times - Indonesia saat ini telah memiliki 91 fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) untuk komoditas nikel, besi dan baja, tembaga, serta aluminium.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menerangkan bahwa per 1 Februari 2023, sebanyak 48 smelter telah beroperasi.
"Berdasarkan data Kemenperin per 1 Februari 2023 terdapat 91 smelter di Indonesia dengan perincian 48 telah beroperasi dan lainnya dalam tahap feasibility study (studi kelayakan) atau konstruksi," kata Agus dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, dikutip Rabu (15/2/2023).
1. Smelter paling banyak di Sulawesi Tengah

Agus menyebut smelter terbanyak berada di Provinsi Sulawesi Tengah sebanyak 25 smelter, Maluku 22, Sulawesi Tenggara 12, Kalimantan 10, dan 34 lainnya terletak di berbagai provinsi seluruh Indonesia.
Rinciannya, smelter nikel ada 4 di Banten, 1 di Jawa Timur, 12 di Maluku Utara, 1 di Sulawesi Selatan, 15 di Sulawesi Tengah, 3 di Sulawesi Tenggara.
Kemudian smelter besi baja, 2 di Banten, 2 di Sulawesi Tengah, 1 di Kalimantan Selatan, 1 di Jawa Barat. Smelter tembaga ada 1 di Jawa Timur dan 1 di Maluku. Smelter aluminium ada 2 di Kalimantan Barat, 1 di Kepulauan Riau dan 1 di Sumatra Utara.
2. Serapan tenaga kerja dan kapasitas produksi

Dijelaskan Agus, dari 48 smelter yang telah beroperasi, secara rata-rata smelter nikel memiliki kapasitas produksi 262.560 ton, investasi Rp5,55 triliun, penyerapan tenaga kerja 2.337 orang.
Smelter besi baja memiliki kapasitas produksi 1,6 juta ton, investasi Rp15,96 triliun, penyerapan tenaga kerja 2.729 orang.
Kemudian smelter tembaga memiliki kapasitas produksi 150 ribu ton, investasi Rp266 miliar, penyerapan tenaga kerja 525 orang.
"Smelter aluminium kapasitas produksi 544.563 ton, investasi sudah masuk Rp15,66 triliun, penyerapan tenaga kerja 1.893 orang," tuturnya.
3. Jokowi minta bank permudah pinjaman untuk bangun smelter

Presiden Joko "Jokowi" Widodo mendapatkan laporan bahwa pengusaha masih kesulitan mendapatkan modal untuk membangun lsmelter hasil tambang dan mineral untuk menggenjot hilirisasi.
Untuk itu, Jokowi meminta industri jasa keuangan benar-benar memberikan dukungan terhadap upaya hilirisasi sumber daya alam (SDA) di tanah air
"Sudah disampaikan hilirisasi akan diberikan dukungan. Saya minta betul-betul yang konkret. karena masih saya dengar yang mau bikin smelter saja kesulitan mencari pendanaan," kata Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2023, disiarkan melalui saluran YouTube Jasa Keuangan, Senin (6/2/2023).
Di sisi lain, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengingatkan industri keuangan untuk memberikan dukungan dengan kalkulasi dan kehati-hatian yang tinggi.