Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Inggris Akan Batasi Investasi Berisiko Tinggi, Termasuk Aset Kripto!

Ilustrasi cryptocurrency. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times – Pengawas keuangan Inggris pada Rabu (19/1/2022) mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk memperkenalkan pembatasan pemasaran aset kripto dan investasi berisiko tinggi lainnya, yang termasuk crowdfunding dan obligasi mini ritel.

“Perubahan tersebut akan memperkuat peringatan risiko pada iklan dan melarang insentif untuk berinvestasi, seperti bonus joiner baru atau referensi teman,” menurut Financial Conduct Authority (FCA), dikutip dari Channel News Asia.

1. Alasan penerapan aturan

default-image.png
Default Image IDN

Penyebab regulator mengambil tindakan tersebut adalah karena peningkatan penipuan investasi, khususnya investasi online, sejak pandemik virus corona dimulai pada 2020. Regulator juga telah menolak satu dari lima aplikasi lisensi dari perusahaan investasi konsumen pada tahun yang berakhir Maret 2021 untuk menekan penipuan.

“Kami khawatir bahwa terlalu banyak konsumen yang hanya ‘mengklik’ dan mengakses investasi berisiko tinggi tanpa memahami risiko yang ada,” kata FCA.

2. Larangan berdampak pada cryptocurrency

Ilustrasi Hacker (IDN Times/Arief Rahmat)

Penerapan aturan yang direncanakan tersebut akan berdampak pada investasi berisiko tinggi seperti aset kripto, termasuk mata uang kripto (cryptocurrency) seperti Bitcoin, serta crowdfunding, perjanjian peer-to-peer, obligasi mini, dan sekuritas tidak likuid spekulatif.

Rancangan aturan yang sedang diajukan untuk dibahas publik itu juga mempersiapkan dasar bagi pemerintah untuk mempromosikan aset kripto di bawah pantauan badan pengawas untuk pertama kalinya. Ini dilakukan setelah pengumuman kementerian keuangan pada Selasa.

“Ketika itu terjadi, FCA berencana untuk mengkategorikan aset kripto yang memenuhi syarat sebagai ‘Investasi Pasar Massal Terbatas’, yang berarti konsumen hanya akan dapat menanggapi promosi keuangan aset kripto jika mereka digolongkan sebagai investor terbatas, kekayaan bersih tinggi, atau investor canggih,” kata FCA dalam sebuah pernyataan.

“Perusahaan yang mengeluarkan promosi semacam itu harus mematuhi aturan FCA, seperti persyaratan untuk menjadi jelas, adil, dan tidak menyesatkan,” tambahnya.

3. Perusahaan harus punya pengalaman dan pemahaman investasi

Ilustrasi Investasi. (IDN Times/Aditya Pratama)

FCA juga menyatakan bahwa di bawah aturan yang diusulkan, perusahaan yang menyetujui dan mempublikasikan promosi harus memiliki pengalaman dan pemahaman yang relevan tentang investasi yang ditawarkan.

“Mereka yang ingin melakukan investasi berisiko tinggi tertentu juga akan ditanyai pertanyaan yang lebih kuat tentang pengetahuan dan pengalaman investasi mereka, setelah penelitian menemukan banyak konsumen berinvestasi tanpa menyadari risikonya,” tambahnya.

FCA akan menetapkan aturan akhir di pertengahan tahun ini. Tindakan keras tersebut adalah bagian dari strategi FCA yang lebih luas untuk memperkuat perlindungan konsumen, termasuk kewajiban konsumen yang diusulkan pada perusahaan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Rehia Sebayang
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us