Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini Hasil dari Penempatan Dana Rp200 Triliun

Screenshot 2025-10-14 174325.jpg
Realisasi penempatan dana pemerintah di Bank Himbara. (Dok/Istimewa).
Intinya sih...
  • Penempatan oleh Bank Himbara dorong penciptaan efek berganda, menurunkan cost of fund, dan mendorong pembiayaan sektor riil.
  • Kinerja uang primer sudah naik ke 13,2 persen, menunjukkan peredaran uang yang lebih longgar di perekonomian.
  • Kebijakan penempayan dana berhasil tekan suku bunga pasar uang antarbank, dengan suku bunga IndONIA dan JIBOR tenor tujuh hari turun.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penyaluran dana pemerintah sebesar Rp200 triliun oleh bank-bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) hingga akhir September telah mencapai Rp112,4 triliun atau 56 persen.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan dana tersebut disalurkan dalam bentuk kredit produktif ke sektor riil, dan dampaknya mulai terlihat pada konsumsi, investasi, serta pertumbuhan ekonomi nasional.

“Dana yang diserap telah disalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit produktif. Artinya, lebih dari separuh dana yang ditempatkan sudah bekerja untuk menopang konsumsi, investasi, dan pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Purbaya dalam konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Selasa (14/10/2025).

1. Penempatan oleh Bank Himbara dorong penciptaan efek berganda

WhatsApp Image 2025-09-15 at 16.19.41.jpeg
Infografis daftar Bank yang dapat suntikan Rp 200 Triliun. (IDN Time/Mohamad Rakan)

Menurutnya inisiatif penempatan dana ini tidak hanya terkait likuiditas, tapi soal penciptaan multiplier effect, menurunkan cost of fund, mendorong pembiayaan sektor riil dan menjaga momentum pemulihan. Dengan demikian, likiditas sistem keuangan nasional tetap terjaga dalam kondisinya ample atau cukup.

Data Agustus 2025 menunjukkan kredit perbankan tumbuh 7,6 persen. Meski data terbaru belum dirilis, Purbaya memperkirakan pertumbuhan kredit pada akhir September akan lebih tinggi seiring tambahan dana Rp200 triliun tersebut.

“Pemerintah menempatkan Rp200 triliun kas negara di Himbara untuk memastikan likuiditas ekonomi tetap terjaga. Dengan tingkat bunga yang rendah, langkah ini mampu mendorong pertumbuhan kredit yang lebih agresif,” ujarnya.

2. Kinerja uang primer sudah naik ke 13,2 persen

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Likuiditas sistem keuangan juga mengalami kenaikan yang tercermin dari kinerja uang primer atau base money (M0) tumbuh 13,2 persen hingga akhir September, dari sebelumnya stagnan di 0 persen.

Menurut Purbaya, angka tersebut memang belum ideal karena target pertumbuhan uang primer mencapai 20 persen, namun, kenaikan ini tetap positif karena menunjukkan peredaran uang yang lebih longgar di perekonomian.

" Itu menunjukkan uang di sistem perekonomian memang bertambah dengan signifikan," tegasnya.

3. Kebijakan penempayan dana berhasil tekan suku bunga pasar uang antarbank

Ilustrasi Cadangan Devisa (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi Cadangan Devisa (IDN Times/Arief Rahmat)

Purbaya menilai kebijakan ini juga berhasil menekan suku bunga pasar uang antarbank (PUAB). Penurunan terlihat dari pergerakan suku bunga IndONIA dan JIBOR tenor tujuh hari.

"Suku bunga IndONIA dari 4,59 persen ke 4,04 persen kemudian JIBOR turun dari 5,17 persen ke 4,86 persen. Jadi uang yang kami gelontorkan sudah berhasil turunkan tingkat suku bunga pasar uang antarbank (PUAB) yang tercermin dari IndONIA dan JIBOR tenor 7 hari. Nantinya, bunga pinjaman juga akan turun. Jadi, dampak dari kebijakan kita nyata,” tutur Purbaya.

4. Realisasi penyaluran penempatan dana per September

ilustrasi cadangan devisa (unsplash.com/ Viacheslav Bublyk)
ilustrasi cadangan devisa (unsplash.com/ Viacheslav Bublyk)

Realisasi penyaluran penempatan dana oleh Bank Himbara:

  • Bank Mandiri sebesar Rp40,6 triliun atau 74 persen
  • Bank BRI sebesar Rp33,9 triliun
  • BNI sebesar Rp27,6 triliun
  • BTN sebesar Rp4,8 triliun
  • BSI sebesar Rp5,5 triliun
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

4 Tips Menabung untuk Kamu yang Suka Belanja Online

14 Okt 2025, 20:42 WIBBusiness