Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini Tantangan Dunia Ketenagakerjaan versi Ma'ruf Amin

Wapres, Ma'ruf Amin saat membuka Naker Fest 2024 (dok. BPMI Setwapres)
Wapres, Ma'ruf Amin saat membuka Naker Fest 2024 (dok. BPMI Setwapres)
Intinya sih...
  • Ma'ruf Amin ungkap tantangan dunia ketenagakerjaan dari faktor internal dan eksternal
  • Digitalisasi membuat waktu kerja lebih fleksibel, mengubah cara bekerja, dan memunculkan pekerjaan baru
  • Gen Z memasuki usia kerja, ungguli generasi sebelumnya dalam adaptasi teknologi digital
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden, Ma'ruf Amin mengungkapkan sejumlah tantangan dalam dunia ketenagakerjaan saat ini. Tantangan itu berasal dari faktor internal maupun eksternal eksternal.

Hal tersebut disampaikan Ma'ruf ketika membuka Festival Ketenagakerjaan (Naker Fest) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (23/8/2024).

"Tantangan dalam dunia ketenagakerjaan muncul selain karena adanya faktor internal seperti banyaknya angkatan kerja yang masih berpendidikan rendah atau bekerja di sektor informal, juga ada faktor eksternal yang mempengaruhi, yaitu digitalisasi," kata Ma'ruf.

1. Digitalisasi mengubah cara kerja manusia

ilustrasi belajar digitalisasi (pexels.com/Canva Studio)
ilustrasi belajar digitalisasi (pexels.com/Canva Studio)

Ma'ruf menambahkan, digitalisasi membuat waktu kerja semakin cair dan fleksibel. Selain itu, digitalisasi juga mengubah cara bekerja, sekaligus memunculkan sejumlah pekerjaan baru.

"Sesuatu yang kita tidak bayangkan sebelumnya seperti remote working memungkinkan kita menyelesaikan pekerjaan dan mendapatkan penghasilan dari belahan dunia manapun," kata dia.

2. Digitalisasi meluas karena banyak gen Z masuk dunia kerja

Suasana acara Indonesia Millennial and Gen Z Summit (IMGS) 2023. (IDN Times/Tata Firza)
Suasana acara Indonesia Millennial and Gen Z Summit (IMGS) 2023. (IDN Times/Tata Firza)

Lebih lanjut Ma'ruf menjelaskan, digitalisasi yang terjadi saat ini di dunia kerja semakin meluas. Salah satu faktornya, mulai banyak gen Z yang memasuki usia kerja.

Oleh karena itu, gen Z pun mengungguli generasi di bawahnya dalam hal adaptasi teknologi terkini dalam dunia kerja.

"Digitalisasi semakin meluas dan berkembang seiring dengan besarnya jumlah gen Z yang memasuki pasar kerja. Tidak dapat dimungkiri, keunggulan mereka dalam penggunaan teknologi digital membawa perubahan budaya dan kebiasaan kerja kita yang lama," kata Ma'ruf.

3. Budaya kerja semakin terbuka bikin pasar tenaga kerja semakin kompetitif

Penciptaan lapangan kerja dan ekonomi berkelanjutan adalah kunci untuk pertumbuhan berkelanjutan (freepik.com/pch.vector)
Penciptaan lapangan kerja dan ekonomi berkelanjutan adalah kunci untuk pertumbuhan berkelanjutan (freepik.com/pch.vector)

Ma'ruf menambahkan, budaya kerja yang semakin terbuka itu lantas menuntut pasar tenaga kerja menjadi semakin kompetitif. Atas hal tersebut, Ma'ruf melihat bahwa tata kelola pasar tenaga kerja Indonesia menjadi sebuah keniscayaan.

Ma'ruf pun mengajak publik mengapresiasi reformasi tata kelola pasar tenaga kerja melalui adanya Undang-Undang Cipta Kerja.

"Dengan penyederhanaan proses perizinan dan pemberian insentif bagi investasi, Undang-Undang Cipta Kerja akan menarik lebih banyak lagi investasi domestik dan asing. Peningkatan investasi ini diharapkan akan membuka lebih banyak peluang bisnis dan memperluas bisnis yang sudah ada sehingga dapat meningkatkan permintaan tenaga kerja," tutur dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us